Namun, sejauh ini banyak pengamat menilai bahwa Jokowi tetap butuh sosok seperti Wagub DKI Jakarta Basuki T. Purnama yang akan mendampinginya di pentas nasional setelah pertama kali disampaikan Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie.
Pada Rabu (5/3) atau sembilan hari sebelum Jokowi resmi ditetapkan sebagai capres, Jeffrie yang sudah sejak tahu lalu yakin Mega akan mendukung Jokowi menyatakan, yang paling menarik adalah menebak siapa yang akan menjadi cawapres mendampingi mantan Walikota Solo itu.
"Kalau saya boleh menggunakan intuisi saja maka figur cawapres tersebut adalah tetap Basuki T Purnama (Ahok) atau yang memiliki kriteria seperti Ahok, siapa dia? Kita tunggu saja," kata Jeffrie Rabu dua pekan lalu.
Siapa sosok mirip Ahok yang dimaksud Jeffrie? Kepada wartawan sesaat lalu (Senin, 17/3), Jeffrie, yang sejumlah prediksinya terkait politik tanah air, terutama soal pencapresan Jokowi tepat, membuka sedikit informasi siapa sosok mirip Ahok tersebut.
"Kalau menurut intuisi saya, pasangan Jokowi untuk cawapres seharusnya mirip Ahok. Kalau di DKI Jokowi-Ahok, intuisi saya mengatakan di nasional Jokowi-Asiong. Siapa Asiong tentu figur yang mirip-mirip Ahok plus. Plusnya lebih mengerti urusan internasional terutama perdagangan internasional. Siapa Asiong? Ya sabar saja. Banyak sekali figur yang nama kecilnya Asiong," kata Jeffrie.
Sejak awal Maret 2013 lalu, Jeffrie sudah menyampaikan bahwa Jokowi akan menjadi calon presiden. Setelah itu Jeffrie juga mengatakan, meski Jokowi kerap menolak menjawab soal pencapresan, tapi dukungan kepadanya akan terus bergulir bergelombang secara alamiah. Hal itu terbukti kemudian dengan kuatnya desakan agar Mega mencapreskan Jokowi.
Karena itu pula, kata Jeffrie ketika itu, Jokowi bisa menjadi capres tak lepas dari sifat kenegarawanan Megawati. Dengan kewenangan yang dimiliki itu juga, menurutnya saat itu, Megawati menjadi sosok yang paling menentukan politik pada Pilpres 2014. Karena banyak orang yang berharap menjadi cawapres Jokowi mendekat karena harus mendapat restu dari Megawati. Terlebih, Jokowi sosok yang loyal kepada bekas Presiden RI itu.
Tak hanya itu, pada pertengahan September 2013, Jeffrie juga menyatakan, saat yang tepat bagi Megawati untuk mengumumkan capres adalah sebelum pelaksanaan Pemilihan Legislatif, tepatnya pada akhir Januari atau awal Februari 2014. Meski pada akhirnya Jokowi resmi menjadi capres pada pertengahan Maret. Tapi tetap, seperti kata Jeffrie, pencapresan Jokowi sebelum pileg.
"Saat yang tepat bagi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekanoputri mengumumkan siapa capres PDIP adalah akhir Januari atau awal Februari 2014. Untuk nama cawapres PDIP dapat diumumkan setelah pemilu legislatif, yaitu awal Mei 2014 sangat ideal," ungkap Jeffrie ketika itu.
[zul]
BERITA TERKAIT: