Hasil survei yang dirilis pada Minggu kemarin itu menyulut pertanyaan sebagian masyarakat. Mengingat, JK merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menjelaskan, semua tokoh yang masuk dalam surveinya itu karena diwacanakan atau akan diusung sebagai calon presiden dari partai-partai Islam. "Alasannya akademis. Karena JK diwacanakan diusung PKB," jelas Heri Budianto saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 25/2).
Berdasarkan temuan Folcomm Institute, JK mendapat suara 17,6 persen. Posisi kedua ditempati Hatta Rajasa sebesar 10,8 persen. Berikutnya, Yusril Ihza Mahendra 9,3 persen, Mahfud MD 7,3 persen, Hidayat Nur Wahid 4,2 persen, Suryadharma Ali 3,4 persen, Anis Matta 2,1 persen, Ahmad Heryawan 1,2 persen, Muhaimin Iskandar 1,2 persen, dan Rhoma Irama 0,7 persen.
"Publik menilai JK memiliki kinerja di bidang sosial dan pelayanan masyarakat yang baik. JK dinilai cepat tanggap dalam mengambil keputusan serta banyak memberi solusi pada persoalan bangsa," ungkap Heri Budianto saat rilis surveinya Minggu kemarin.
JK memang salah satu dari tiga tokoh yang digadang-gadang PKB bakal didukung sebagai capres. Bahkan, sebelumnya diberitakan, sebanyak 26 DPW PKB sudah menyatakan siap mendukung Ketua Umum Palang Merah Indonesia pada Pilpres Juli mendatang.
Dua tokoh lainnya yang juga sedang dipertimbangkan PKB adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan raja dangdut Rhoma Irama.
PPP juga memasukkan nama Jusuf Kalla bersama enam tokoh lainnya sebagai calon presiden yang diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional yang digelar di Grand Preanger Hotel, Bandung, pada 7-9 Februari lalu.
Selain alasan karena bakal didukung partai-partai Islam, JK selama ini memang dikenal sebagai tokoh Islam. JK merupakan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia dan tokoh Himpunan Mahasiswa Islam. Bahkan, dia tumbuh dari keluarga religius, dimana ayahnya Haji Kalla sebagai tokoh NU dan ibundanya
Hj. Athirah adalah aktivis Aisyiah, organisasi perempuan Muhammadiyah.
Melihat perannya selama ini pula, tak hanya partai, kelompok masyarakat juga berharap Jusuf Kalla maju pada Pilpres 2014 ini. Bahkan, Komunike Bersama Peduli Indonesia (KBPI) yang digawangi Prof. Hamdi Muluk Cs menantang JK bersama 18 tokoh lainnya berani 'turun gunung' maju di Pilpres 2014.
[zul]
BERITA TERKAIT: