"Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba Pak Hashim berteriak seperti cacing kepanasan. Kami pun tidak paham apa maksudnya. Mungkin beliau dalam kepanikan yang mendalam," ujar Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin pagi ini (Kamis, 12/2).
Meski begitu, Saleh Husin menegaskan, partainya tidak akan ambil pusing terhadap ocehan adik kandung mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Prabowo Subianto itu.
"Jadi biarkanlah nanti masyarakat yang akan menilai. Toh kami tidak merasa terganggu samasekali atas ocehan tersebut," sambung Saleh.
Karena, jelas Saleh, saat ini para caleg, pengurus partai dan semua kader dari pusat sampai daerah termasuk pasangan Wiranto-Hary Tanoe lebih tertarik dan fokus untuk terus menyapa masyarakat dengan berbagai program nyata yang langsung menyentuh masyarakat bawah seperti baksos, bantuan UKM, asuransi dan lain-lain.
Kemarin, saat mengunjungi sebuah media, Hashim Djojohadikusumo mengungkap, bukan hanya Prabowo yang ditolak Amerika. Capres Gerindra itu hanya satu dari tujuh jenderal yang di-
blacklist.
Lima dari tujuh jenderal itu, Hashim membeberkan, selain Prabowo adalah Letjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Pramono Wibowo, dan Letjen (Purn) Zacky Anwar Makarim.
Menurut Hashim, untuk Prabowo tidak ditolak secara personal. Sedangkan jenderal lain lebih karena persoalan HAM. "Jangan-jangan kalau beliau-beliau jadi presiden nanti ditolak juga masuk ke Amerika," katanya, seperti dikutip dari sebuah media.
[zul]
BERITA TERKAIT: