"Gus Sholah mengundurkan diri, tidak ikut tanda tangan," jelas salah seorang penggagas KBPI, Prof. Hamdi Muluk kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 13/2).
Namun, Hamdi Muluk tetap mencatat Gus Sholah sebagai salah seorang yang merumuskan KBPI, bersama tiga tokoh lainnya. Yaitu, pendiri CSIS, Jusuf Wanandi; peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti; dan Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta, Komaruddin Hidayat.
Hamdi Muluk menjelaskan, KBPI dan Konvensi Rakyat punya semangat yang sama. Yaitu, mendorong-dorong figur-figur terbaik yang selama ini belum dikenal publik untuk maju di pemilihan presiden mendatang. Karena itu, KBPI dan Konvensi Rakyat akan bersinergi.
"Saya dengar juga akan ada Komunike lainnya. Saya senang. Semangat banyak, akan semakin banyak pilihan. Kita tidak bicara saingan," jelas Gurubesar Psikologi Politik UI ini.
Dia menambahkan, KBPI ini juga bersifat terbuka. Bahkan mengundang tokoh-tokoh lain bergabung. "Kita terbuka. Supaya ini menjadi gerakan sosial yang luas. Kemarin Alexander Ley (pengacara muda) ikut bergabung," tandasnya.
Kemarin, KBPI sudah merilis 19 nama yang dianggap layak tampil di Pemilu 2014 mendatang. Yaitu, Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng), Suyoto (Bupati Bojonegoro) dan Rustriningsih (mantan Wagub Jawa Tengah). Mereka dari kalangan dari birokrat atau kepala daerah.
Sementara dari kelompok penggiat sosial adalah Jusuf Kalla (mantan Wapres), Tri Mumpuni (wirausaha sosial) dan Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum PP muslimat NU). Dari intelektual ada dua akademisi UI Imam B. Prasojo dan Faisal Basri serta pakar bidang teknologi informasi Onno Widodo Purbo.
Selain dari unsur kepala daerah, aktivis sosial, dan intelektual, KBPI juga menjaring dari kelompok pengusaha. Mereka adalah Dr Taher (Bos Mayapada), Agung Prasetyo (CEO Kompas Gramedia), Chairul Tanjung (Trans Group), Sri Mulyani (World Bank), Ignatius Jonan (PT KAI), Emirsyah Sattar (Garuda Indonesia), Sudhamex (Garuda Food) dan Beti Alisyahbana (IBM Asia Pasifik).
Sementara Konvensi Rakyat diikuti tujuh tokoh. Yaitu, Menteri Perekonomian era Pemerintahan Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli; Ketua Dewan Syuro PBB, Yusril Ihza Mahendra; Rektor Universitas Islam Eropa, Sofjan Siregar; Bupati Kutai Timur, Isran Noor; aktivis senior, Tony Ardi; pengusaha, Ricky Sutanto; dan tokoh perempuan Anni Iwasaki.
[zul]
BERITA TERKAIT: