Pembebasan Corby Mimpi Buruk bagi Pemberantasan Narkoba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 11 Februari 2014, 07:59 WIB
Pembebasan Corby Mimpi Buruk bagi Pemberantasan Narkoba
Schapelle Corby
rmol news logo Shcapelle Leigh Corby sudah resmi menghirup udara segar sejak kemarin pagi sekitar pukul 08.40 Wita setelah keluar dari Lapas Kerobokan, Bali. Namun, pembebasan bersyarat yang diberikan kepada wanita Australia dengan julukan “Ratu Marijuana” itu terus menuai penolakan dari masyarakat.

Menurut mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejaksaan Agung RI, Prasetyo pembebasan Corby adalah sebuah mimpi buruk bagi pemberantasan narkoba di Indonesia.

"Ini juga menunjukkan bahwa pelaksanaan hukum di Indonesia sangat lemah dan tidak konsiten, sangat mudah dipengaruhi dengan apa pun,” ujar Prasetyo (Selasa, 11/2).

Pria yang saat ini aktif sebagai praktisi ini hukum menambahkan, dampak dari pembebasan bersyarat ini akan semakin mendorong dan merangsang sindikat peredaran narkotika internasional untuk masuk ke Indonesia. “Saya yakin, Corby adalah bagian dari sindikat itu, dan ini bagian dari permainan mereka,” tegas mantan Jampidum periode 2005-2006.

Prasetyo berharap hal ini tidak terulang kembali demi kebaikan Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki target bebas narkoba pada tahun 2015.

“Pemberantasan serta pernyataan perang terhadap narkoba, dalam pelaksanannya harus dijadikan sebagai sebuah komitmen, konsistensi, dan keniscayaan. Jika itu tidak dilakukan target 2015 Indonesia bebas narkoba hanya omong kosong,” tandasnya Prasetyo. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA