Ahmad Jazuli sebelumnya menuding Mahfud bermain saat menangani sengketa Pilkada Banten. Salah satu buktinya, Mahfud bertemu Ratu Atut sehari sebelum putusan sengketa Pilkada dibacakan. Pada Senin malam, 21 November 2011, keduanya sama-sama menyaksikan final sepak bola piala AFC di Stadion Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Kalau waktu nonton sepak bola, saya malah bertemu Andi Mallarangeng di Stadion Bung Karno dan Kuala Lumpur. Jangan-jangan saya dapat uang proyek Hambalang karena ketemu Andi Mallarangeng saat nonton sepak bola," jelas Mahfud saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online (Jumat, 17/1).
"Kalau Atut, saya kira tak suka nonton sepak bola. Perempuan Indonesia biasanya tak suka sepak bola," sambung Mahfud.
Sementara untuk dua tudingan Ahmad Jazuli lainnya, Mahfud tidak mau menjawab. Menurutnya, itu sudah sering disampaikan. "Bosan jawabnya. Tanyanya itu-itu saja. Tulis saja apa kata orang. Nanti paling-paling diketawain kodok," pungkasnya.
Sebelumnya, Ahmad Jazuli menerangkan materi gugatan, baik saksi maupun bukti-bukti pelanggaran yang faktual, sudah dihadirkan tim WH-Irna selaku penggugat. Tapi tidak satupun yang dikabulkan Hakim MK.
"Bahkan, salah satu hakim MK saat itu, Hamdan Zoelva menyatakan pengakuan dalam pembacaan putusannya, bahwa benar-benar telah terjadi kecurangan dalam bentuk politik uang yang dilakukan oleh pasangan Ratu Atut-Rano Karno, bahkan indikasi korupsi yang harus ditindaklanjuti ke penegak hukum," bebernya.
Selain itu, Ahmad Jazuli menyebut, masyarakat sangat mafhum soal kedekatan Mahfud MD dengan Akil Mochtar saat sama-sama menjadi hakim MK. Bahkan saat menjadi Ketua MK, Mahfud MD menunjuk Akil Mochtar sebagai jurubicara lembaga pengawal konstitusi itu.
[zul]
BERITA TERKAIT: