Rencana Polri Beli Peralatan Berat dari Korsel Dipersoalkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 09 Januari 2014, 09:38 WIB
Rencana Polri Beli Peralatan Berat dari Korsel Dipersoalkan
neta s. pane
rmol news logo Rencana Polri membeli sejumlah peralatan berat dari Korea Selatan senilai 64 juta dolar AS (sekitar Rp 640 miliar) pada tahun 2014 ini disorot.

Polri akan memborong peralatan berat sebanyak empat paket, yang merupakan bagian dari enam paket Kredit Ekspor (KE). Keempat paket itu terdiri dari pengadaan kendaraan taktis (Rantis) senilai Rp 340 miliar; pengadaan APC multi fungsi senilai Rp 100 miliar; pengadaan peralatan Brimob senilai Rp 100 juta; dan pengadaan Armoured Water Cannon (AWC) Rp 100 miliar.

"Yang disayangkan semua peralatan berat itu akan dibeli dari Korea Selatan," ungkap Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane (Kamis, 9/1).

Ironisnya, proses tender pengadaan peralatan berat itu tergolong janggal. Sebab dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru dimana secara internasional menjadi hari libur panjang. Pendaftaran lelang sendiri ditutup pada 6 Januari 2014.

Neta mengingatkan, proses yang tidak transparan ini dikhawatirkan merupakan permainan mafia proyek. Sebab beredar isu bahwa proyek pengadaan itu sudah dikuasai pihak tertentu.  "Pengadaan APC Multi Fungsi misalnya dikuasai wanita pengusaha El, pengadaan AWC oleh S, dan Rantis oleh R," demikian Neta. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA