Inggrid Kansil: Keluarga Benteng Terakhir Selamatkan Generasi Muda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 27 Desember 2013, 22:27 WIB
Inggrid Kansil: Keluarga Benteng Terakhir Selamatkan Generasi Muda
Inggrid Kansil
rmol news logo Inggrid Kansil tidak bisa membayangkan kalau sampai generasi muda lebih dipandu perkembangan budaya baru tanpa adanya kesempatan memilah-memilih, ketidakseimbangan informasi akibat lemahnya advokasi ditingkat keluarga.

Beredarnya video asusila pelajar SMP beberapa waktu lalu kiranya bisa menjadi pelajaran, bagaimana pentingnya keluarga menjadi benteng terakhir dalam memberikan keseimbangan akibat semakin derasnya arus informasi.

Pemilik nama asli Inggrid Maria Palupi Kansil ini mengungkapkan itu sebagai sebuah keprihatinan sebagai seorang ibu rumah tangga ketimbang sebagai anggota DPR RI pada acara pembukaan Majlis Taklim Al Fatimah, kemarin di Gedung Serba Guna Komplek Rumah Jabatan Anggota DPR-RI Kalibata.

Terlihat hadir dalam acara tersebut Nurhayati Asegaf Ketua Fraksi Demokrat, Wakil Ketua MPR Melanie Sumarli, Alia Agus Yudhoyono dan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Nurpati.

Kepada wartawan, istri Menkop & UKM Syarief Hasan ini melihat peran keluarga dan agama menjadi penting kehadirannya ditengah semakin maraknya remaja yang terjerat masalah hukum sebagai akibat penetrasi nilai nilai baru didalam masyarakat.

"Remaja yang terseret ke masalah hukum karena arus deras budaya, perkembangan teknologi informasi, virtual reality, sehingga terjadi ketidakseimbangan informasi, membutuhkan peran keluarga kembali, untuk melindungi mereka," ungkap Inggrid.

Karenanya, lanjut Ingrid, Majelis Al Fatimah atau Forum Taklimat Muslimah, dimana taklimat artinya pemberian arahan atau informasi yang tepat, adalah bentuk keprihatinan sekaligus langkah antisipasi ibu-ibu untuk putera puterinya.

"Kiranya forum ini mampu menjadi media, bagaimana memperkuat pertahanan keluarga, mengembangkan etika hidup, melindungi anak anak kita tanpa harus ketinggalan dengan kemajuan yang begitu pesat diluar sana," tuturnya.

Inggrid menilai perkembangan dan kemajuan teknologi informasi tidak mungkin untuk dihindari, mengingat sisi positif dan kemudahan yang dapat diperoleh generasi muda didalam mencapai pendidikannya. "Yang harus dilakukan adalah memberikan kepercayaan pada keluarga, bahwa agama, pendidikan keluarga mampu memberi pencerahan, sehingga kemajuan akan lebih berarti," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA