"Beliau (Hatta Rajasa) ini, adalah cangga atau keturunan Prabu Rajasawhardana Brawijaya II yang menjadi Raja Majapahit dari tahun 1451 sampai 1453. Lihat saja dari namanya," jelas Ketua Umum DPP Garda Muda Nasional (GMN), Kuntum Basa, (Rabu, 25/12).
"Yang menarik HR (Hatta Rajasa) dilahirkan tahun 1953 sama dengan tahun wafatnya Rajasawardhana pada tahun 1453. Maka dapat juga disebut merupakan siklus 600 tahunan," sambung pimpinan sayap Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Kuntum sendiri mengidamkan Hatta Rajasa berpasangan dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Karena nama Gerindra ditengarai terinspirasi dari nama Prabu Girindra Wardhana Brawijaya VI, Raja Majapahit pada tahun 1478-1498.
"Makanya kenapa saya pernah mengatakan bahwa GMN mendukung paket Hatta Rajasa-Prabowo. Prabu Rajasawardhana Brawijaya II diwakili oleh Hatta Rajasa. Sedangkan Prabu Girindra Wardhana Brawijaya VI diwakili oleh sosok Prabowo yang berasal dari Gerindra, yang mungkin saja terinspirasi dari nama besar Prabu Girindra. Karena mereka sama-sama masih satu keturunan yang sama. Tapi ini perlu menjadi kajian serius," beber Kuntum.
Menurutnya, hal itu terjadi tidak secara kebetulan. Dia menduga itu sudah skenario Tuhan, mengingat bangsa Indonesia saat ini dalam keterpurukan yang begitu dahsyat sehingga doa-doa nenek moyang dikabulkan dengan hadirnya sosok Hatta Rajasa dan Prabowo Subianto.
"Insya Allah (keduanya) dapat membawa perubahan negeri ini seharum Majapahit, Sriwijaya yang modern dengan rakyatnya yang kelak menjadi makmur sentosa. HR juga representasi Sriwijaya karena tanah kelahiran dia di pusat Kerajaan Sriwijaya. Semoga cicit Majapahit-Sriwijaya bersatu wujud Indonesia baru," tandasnya.
"Ini hanya meluruskan sejarah saja dengan menganalisi nama moyang dengan cicitnya," demikian Kuntum menambahkan.
[zul]
BERITA TERKAIT: