Imbangi Mall, Pemprov Jakarta Disarankan Galakkan Bisnis Tongkrongan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 04 Desember 2013, 13:59 WIB
Imbangi Mall, Pemprov Jakarta Disarankan Galakkan Bisnis Tongkrongan
rmol news logo Saat ini di Bandung atau Jogjakarta tengah menjamur bisnis tongkrongan. Bisnis jalanan atau street vendor yang menyuguhkan nuansa tradisional atau bertema pendidikan dan kebudayaan ini bagus kalau juga dikembangkan di Jakarta.

Selain sebagai sarana promosi wisata, ini juga mendorong bergeliatnya ekonomi kecil dengan skala modal kecil menengah. Seni mural (seni lukis tembok jalanan), seni lukis, pengamen jalanan, dan lain-lain menjadi suguhan menarik asalkan terus dipromosikan.

"Selain itu, taman-taman kota dibuka untuk aktivitas berkumpul anak muda untuk berlatih olahraga, atau musik bisa jadi menarik dan tentunya para street vendor bisa berjualan dan mendapatkan penghasilan," ujar calon anggota  DPD RI Rommy (Rabu, 4/12).

"Asalkan diberikan space buat mereka dan juga ditata agar tetap bersih dan nyaman bagi pembeli. Selain itu, pemerintah atau kerjasama dengan pihak ketiga bisa menyediakan tempat dagang gratis ataupun sewa paling murah, yang lokasinya tidak ditrotoar dan tidak di area yang macet," sambung 'si Anak Kampung Jakarta' ini.

Rommy mengusulkan hal tersebut karena Jakarta sudah terkenal dengan jumlah mall terbanyak di dunia dan menjadi pusat metropolis Indonesia. Trend mall dan cafe ini menjadi simbol kemapanan, dan modernisasi dikalangan anak muda khususnya.

Selain itu, memang orang-orang lebih memilih menjadikan mall dan cafe sebagai tempat tongkrong karena dinilai sejuk, bersih, dan aman dari pencopet. "Tapi, memang akhirnya lagi-lagi keuntungan secara ekonomi lagi-lagi mengalir ke kalangan pebisnis yang bermodal besar," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA