Ketum Gerindra Bantah Marahi Ahok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 03 Desember 2013, 09:25 WIB
Ketum Gerindra Bantah Marahi Ahok
basuki t. purnama/net
rmol news logo Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof. Suhardi membantah pihaknya pernah memarahi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama.

"Sebetulnya bukan begitu. Saya juga ingin Ahok lebih cepat menyelesaikan masalah Jakarta. Ini kan diskusi, bukan marah, apalagi menghambat," jelas Suhardi kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 3/12).

Kemarin, Ahok mengakui pernah dimarahi Gerindra terkait sejumlah kebijakannya. Misalnya, soal sterilisasi jalur busway. "Kenapa busway steril sekarang. Padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer. Saya sih tidak takut dipecat partai," tegas Ahok.

Daripada sterilisasi, Suhardi melanjutkan, pihaknya lebih memilih menawarkan opsi jalur TransJakarta itu diganti dengan rel kereta api. Menurutnya, itu lebih pas untuk mengurangi kemacetan.

"Sehingga daya angkutnya jauh lebih tinggi daripada sekadar busway itu. Bisa 10 sampai 20 kali lipat, kapasitas bisa 10 kali. Sehingga penumpang bisa diangkut dengan mudah, kemacetan di Jakarta bisa dikurangi," jelasnya.

"Coba saja (bangun) satu (rel kereta). Mereka akan bisa lihat betapa efesiennya cara itu. Kalau hanya sekadar steril, saya memang tidak terlalu setuju. Ngapain sterilisasi, daya angkutnya juga hanya berapa," sambungnya.

Menurutnya, persoalan kemacetan di Jakarta ini harus segera diatasi. Pasalnya, kemacetan telah membuat warga tidak produktif, tidak bisa olahraga, tidak sempat istirahat, dan malah mengakibatkan stres, yang jumlah 14 sampai 20 persen. "Ini kan (kemacetan) harus segera diselesaikan. Saya bukan menghambat," tegasnya lagi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA