"Partai-partai yang menolak ini seakan-akan dia lah sebagai pemenang. Kita lihat lah hasil Pemilu nanti. Tidak ada yang bisa memprediksi itu," ujar Ketua Fraksi Hanura Sarifudin Sudding saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 12/11).
Meski begitu, Sudding menegaskan, pihaknya tidak terpengaruh dengan adanya arogansi partai-partai besar itu yang menolak UU tersebut direvisi. "Kita optimis saja. Kita bekerja secara maksimal untuk bertarung dalam Pemilihan Legislatif 2014," ungkap anggota Komisi III DPR ini.
Karena itu, sampai saat ini, Partai Hanura belum ada opsi lain, selain mendukung duet Wiranto-Hary Tanoe sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kita belum pernah berpikir ke arah situ (menyiapkan opsi B). Sampai saat ini kita fokus untuk meraih suara sebagaimana diamanatkan (UU) untuk (bisa) mengusung capres-cawapres," tandasnya.
Syarat untuk mengajukan pasangan capres-cawapres adalah partai atau gabungan partai yang meraup suara 25 persen nasional atau memiliki 20 persen kursi di DPR RI.
[zul]
BERITA TERKAIT: