Dalam amatannya, banyak komentar yang pesimis, negatif, serta heran kenapa banyak yang ingin jadi Presiden. Tak hanya itu, juga dipertanyakan apakah enak menjadi orang nomor satu dan apakah bisa memperbaiki negeri ini.
"Sbg yg kini menjabat sbg Presiden, tdk benar jk Presiden dianggap serba susah, sengsara & tdk ada yg bs diperbuat utk bangsanya," kicau SBY yang dikutip dari dalam akun Twtter-nya pagi ini.
Menurutnya, bagi pemimpin sejati, suka duka, tantangan berat dan ujian sejarah tentu adalah romantika dan kekayaan hidup yang tiada tara. Pengorbanan yang harus dibayar juga luar biasa. Karena pemimpin adalah sosok yang dipuji sekaligus dibenci. Taip bagaimanapun itu sesuatu yang mulia.
"Ketika sy berkunjung ke daerah bertemu masyarakat, mendengar harapan & aspirasinya, rasa lelah baik fisik maupun pikiran, sirna," ungkapnya.
"Melihat sinar mata masyarakat di banyak kesempatan, rasanya tdk ada masalah yg tdk ada solusinya, seberat apapun masalahnya," sambung SBY.
Lebih jauh, SBY menjelaskan, setiap Presiden tentu memiliki ambisi dan tujuan besar untuk bisa mengatasi persoalan bangsa; juga berambisi untuk mencetak prestasi dan hasil nyata. Baginya, jika Presiden dan rakyat yang mendukungnya bisa menjadikan Indonesia lebih baik dan maju, itulah puncak kebahagiaan dan kehormatan seorang Presiden.
"Kalau ditakdirkan menjadi Presiden, anda akan merasakan pentingnya memimpin dengan visi dan strategi tapi juga harus pragmatis," tandasnya.
"Saya tdk tiba-tiba menjadi Presiden. Saya mulai dari memimpin 40 org ketika Letnan hingga kini memimpin 240 juta org," demikian SBY.
[zul]
BERITA TERKAIT: