Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, (Jumat, 27/9), menjelaskan, ledakan di Cirendeu ini merupakan ledakan keempat dalam tiga bulan terakhir sejak hilangnya 250 dinamit akhir Juni lalu.
Tiga ledakan sebelumnya di Polsek Rajapolah Tasikmalaya. Pelaku mengunakan modus baru, yakni bom panci. Sedangkan dua ledakan lainya di Vihara Ekayana Kebon Jeruk, Jakarta dan di Pospol Laligawe, Semarang.
Melihat tipikal ledakan-ledakan tersebut, Neta menjelaskan, hal itu mengindikasikan para teroris sedang melakukan uji coba membuat bom rakitan dengan formula baru. Karena itu Polri patut mewaspadainya. Sebab, beberapa saat sebelum ledakan bom besar di JW Marriot Kuningan 2009 lalu, juga terjadi kasus-kasus ledakan bom berkadar kecil di sejumlah tempat.
"Jadi bukan mustahil ledakan-ledakan kecil ini sebuah indikasi akan adanya teror ledakan besar yang akan dilakukan para teroris," demikian Neta.
[zul]
BERITA TERKAIT: