Pemerintah Harus Bangun Rel Kereta ke Pelabuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 15 Januari 2013, 16:32 WIB
Pemerintah Harus Bangun Rel Kereta ke Pelabuhan
sigit soesiantomo/ist
rmol news logo Masalah pengangkutan barang menjadi topik hangat setelah tingginya ancaman banjir terhadap prasarana pengangkutan logistik. Misalnya, sebagian ruas jalan tol Tangerang-Merak yang terendam.

Pemerintah didesak membangun jalur kereta api yang terhubung hingga pelabuhan agar distribusi barang tidak terganggu saat banjir merendam jalan tol.

"Dengan jalur kereta, tentu akan meningkatkan kapasitas angkutan barang. Efeknya juga bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di jalan raya, yang berarti juga memperbaiki tingkat pelayanan jalan," kata anggota Komisi V DPR, Sigit Soesiantomo, Selasa (15/1).
 
Berdasarkan data yang dihimpun, kerugian akibat banjir yang mengganggu sarana pengiriman logistik bisa mencapai Rp 4 miliar per hari. Truk terpaksa harus menunggu di pelabuhan hingga pengeluaran bertambah disertai potensi penghasilan yang hilang.

Politisi PKS ini menambahkan, pengangkutan barang di Indonesia masih sangat tergantung terhadap jalan raya. Padahal pengangkutan barang dengan moda kereta api atau jalur rel lebih efisien. Data yang ada menunjukkan panjang keseluruhan jalur kereta api di Indonesia hanya sekitar 6 ribu kilometer, itu pun lebih dari 2 ribu kilometer sudah tidak beroperasi karena sebagian besarnya adalah pusat cabang yang dianggap tidak menguntungkan bila tetap dioperasikan.

"Bandingkan dengan Jerman misalnya yang luas wilayahnya hanya seluas Pulau Sumatera, namun memiliki jalur rel dengan panjang 40 ribu kilometer," tegasnya.

 Di sisi lain, Sigit juga menyesalkan perencanaan Jalan Tol yang ternyata tidak dipersiapkan menghadapi situasi tertentu, terutama masalah Banjir.

"Jalan tol itu kan semestinya sudah direncanakan terbebas dari banjir dengan periode ulang 100 tahunan, kenapa saat ini terendam?" sesal legislator dari Dapil Jawa Timur itu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA