.Mahfud MD tidak khawatir popularitasnya merosot setelah tidak menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
“Buat apa popularitas segala, saya ingin kembali ke kampus setelah tidak menjadi Ketua MK lagi,’’ ujar Ketua MK Mahfud MD kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Bekas Menhan itu mengaku senang memimpin MK. Tapi tiÂdak mau terlena di posisi enak itu. Begitu masa tugasnya beraÂkhir 1 April mendatang, tidak ingin diÂlanjutkan. Makanya sudah mengiÂÂrÂim surat ke DPR 1 OktoÂber lalu mengenai itu.
“Ibaratnya, saya ini sedang meÂnikmati makanan yang enak, tapi berhenti sebelum kenyang seÂperti diajarkan agama,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Ah, masa alasannya sederhaÂna begitu?
Ya. Saya harus berhenti dalam keadaan senang agar tidak menÂjadi sewenang-wenang. Kalau meÂrasa senang dan diteruskan, nanti bisa sesat kan.
Anda sudah mengatakan ini tidak terkait politik, tapi publik merasa yakin terkait Pilpres 2014, ini bagaimana?
Saya berhenti dari jabatan ketua MK nanti sama sekali tidak ada urusan politik. Saya hanya ingin kehebatan MK ini instituÂsioÂnal, bukan personal.
Dulu saya mengkritik munculÂnya kesan bahwa MK identik deÂngan Pak Jimly Asshiddiqie. Nah, sekarang tiÂdak boleh muncul keÂsan bahwa MK ini identik deÂngan Mahfud MD. MK itu bagus secaÂra instiÂtutional, bukan perÂsonal.
Bukankah Anda begitu dihaÂrapkan menjadi capres?
Soal itu belum pasti sebagai pilihan aktivitas. Nanti saja. Saya tahu perbedaan antara opini dan fakta politik.
Apa sudah ada parpol yang meminang Anda menjadi capres?
Tokoh-tokoh berbagai parpol suÂdah berbicara dengan saya tenÂtang peluang dalam Pilpres 2014. Begitu juga kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Saya juga tahu bahwa media menulis luas tentang itu.
Kalau yang meminang secaÂra resmi?
Kalau pinangan resmi belum diÂlakukan, karena parpol sendiri harus menunggu pemilu legislaÂtif. Sedangkan posisi saya sebaÂgai hakim, dilarang berpolitik prakÂtis. Jadi belum ada keseÂpakatan final.
PKB menyebut Anda salah satu calon, sejauhmana pembiÂcaÂraan ke situ?
Ya, baru bicara-bicara lepas beÂgitu saja. PKB belum definitif menÂcalonkan si A atau si B. Tapi masih menghimpun dan menaÂwari kepada banyak figur.
Nanti figur-figur itu digodok di forum partai. Tentu kalau hanya diajak bicara-bicara begiÂtu, tidak bisa geer. Sebab tawaÂran masih diberikan kepada banyak orang.
O ya, Anda bilang hanya ingin kembali ke kampus, beÂgitu pentingkah itu?
Ya. Saya akan kembali ke dunia kampus untuk mencetak pendekar-pendekar hukum yang berkarakter.
Anda menilai MK kredibel dan professional, apa alasanÂnya?
Masyarakat menilainya begitu. Secara subyektif kami juga meÂrasakannya seperti itu. Penilaian bahwa MK profesional dan indeÂpenden datang dari dalam mauÂpun luar negeri. MK itu populariÂtasnya secara nasional dan interÂnasional.
Masa sih sampai internasioÂnal?
Ya. Saya ini sering diundang ke berbagai negara untuk menÂjelasÂkan tentang independensi dan vonis-vonis MK yang fenoÂmenal.
Ke negara mana saja?
Misalnya saya pernah diunÂdang ke Jerman, Turki, Rusia, MaÂroko, Afrika Selatan, AustraÂlia, Brasil dan negara lainnya. SaÂya diundang untuk menjelaskan MK yang dianggap fenomenal dan progresif. Ada juga penilaian di dalam Oxford Handbook.
Memangnya Oxford HandÂbook menilai MK seperti apa?
Dalam Oxford Handbook yang terbit tahun 2012 ini, di halaman 12 Alex Stone Sweet menyebut MK kita ada dalam deretan atas seÂbagai MK yang efektif dan inÂdependen. Alex Stone ini kan suÂdah dikenal luas di Amerika seÂbagai the Godfather of CompaÂrative Constitusional Court.
O ya, siapa hakim yang tepat menggantikan Anda sebagai Ketua MK?
Saya rasa harus diketahui juga bahwa hakim-hakim MK yang ada sekarang ini berintegritas, komÂÂpak, dan sangat cinta NKRI.
Saya ini bangga pada mereka karena integritas dan disiplinnya. SaÂya akan kenang mereka sebaÂgai pendekar-pendekar hukum yang penuh pengabdian dan perÂsahabatan.
Delapan hakim yang ada seÂkarang ini secara moral dan keÂahÂlian sama-sama berkualitas menjadi ketua MK. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: