Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyambut sukacita terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
â€Saya pribadi dan atas nama warÂga besar Nahdlatul Ulama meÂnyambut gembira dan meÂngucapkan selamat atas kemeÂnangan Obama,†katanya keÂpada Rakyat Merdeka, di JaÂkarta, kemarin.
Said Aqil menilai, kepemimÂpiÂnan dan kebijakan Obama terÂhadap umat Islam, khususnya di Timur Tengah, jauh lebih baik daÂriÂpada pemimpin AS sebeÂlumÂÂnya.
Meski belum mencapai seÂperti yang diharapkan.
Berikut kutipan selengkapnya;
Harapannya seperti apa?
Umat muslim tentunya mengÂhaÂrapkan Obama mampu meÂnyeÂlesaikan konflik di Timur Tengah dan tidak terjadi lagi peÂperangan untuk selamanya.
AS sebagai negara yang sudah terkenal sebagai champion demoÂkrasi, liberal, betul-betul bisa berÂbuat seadil-adilnya, seobyektif mungkin terhadap umat Islam, terÂÂtutama Palestina, Irak, AfÂghanistan.
Apa buktinya Obama lebih baik?
Misalnya, saat Obama piÂdato di Mesir. Beliau mengaÂtakan bahwa Amerika tidak memusuhi umat Islam dan Islam bukanlah agama teroris. Saya juga mengaÂtakan bahwa teroris itu hanyalah oknum.
Obama mengaku tidak memuÂsuhi umat Islam. Bahkan di era ObaÂma, pernah tokoh-tokoh Islam berdoa di gedung putih.
Kenapa Anda bilang Obama sudah berbuat adil di Timur Tengah?
Memang masih banyak yang harus dilakukan Obama untuk berÂbuat adil. Karena seperti yang kita ketahui, belum lama ini Israel ngebom gudang senjata Sudan, dan Amerika diam saja. AnÂdai saja Sudan yang ngebom guÂdang senjata Israel, kira-kira Amerika diam nggak? Kan masih jadi pertanyaan.
Hal semacam itulah yang harus kita dorong agar Amerika bisa meÂlihat umat Islam di Timur TeÂngah dengan seadil-adilnya. PaÂlesÂtina ini sebagai bangsa yang tiÂdak pernah menjajah dalam seÂjarahnya, dan sekarang dijajah teÂrus. Nah, penjajahnya ini kok didukung.
Kalau begitu kenapa Anda gembira?
Kita harapkan ke depan itu Amerika bisa lebih dinamis lagi, lebih adil lagi terhadap umat IsÂlam. Tetapi, bagaimana pun juga daÂlam kepemimpinan Obama seÂlama empat tahun memimpin Amerika jauh lebih baik daripada pemimpin sebelumnya.
Apakah Obama bisa menyeÂlesaikan konflik di Timur Tengah?
Mau tidak mau, Obama harus bisa menyelesaikan perang di TiÂmur Tengah. Obama harus lebih berani lagi, lebih obyektif dan bersikap seadil-adilnya. Siapa yang benar harus dikatakan benar dan siapa yang dzalim harus diÂkatakan dzalim.
Saya rasa, jangan sampai naÂma baik Amerika ini dirusak kepentingan Yahudi. Bukan saya anti Yahudi, jangan disangka saya ini anti Yahudi, saya ini tidak anti YaÂhudi. Tapi saya ini anti keÂdzaÂliÂman, penindasan, permuÂsuÂhan, dan penjajahan.
Saya rasa, semuanya harus saÂling menghormati. Penjajahan, penindasan, dan permusuhan haÂrus dihentikan. Seharusnya, PaÂlesÂÂtina dan Yahudi itu bisa hidup berÂÂsama-sama dengan damai.
Obama menilai ancaman terÂbesar negaranya adalah teroris, komentar Anda?
Harus diketahui juga bahwa teÂroris itu merusak Islam. Jangan diÂkira teroris itu membesarkan Islam, justru mengotori dan mencoreng Islam itu sendiri. KaÂrena jelas, itu dilarang.
Apa untungnya bagi IndoneÂsia atas terpilihnya kembali Obama?
Tentunya kita berharap, AmeÂrika ketika berinvestasi di IndoÂneÂsia harus benar-benar meÂmentingkan dan mengunÂtungÂkan kedua pihak. Jangan hanya demi kepentingan sendiri.
Misalnya, soal PT Freeport. SiÂlaÂÂkan saja mereka berinvesÂtasi di siÂni sebesar-besarnya, asalkan pembagiannya masuk akal. ArtiÂnya, saling mengÂunÂtungkan. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: