Proses stabilisasi pasca konflik di Lampung Selatan sudah berjalan baik.
â€Kami berharap Lampung selatan yang mengalami masalah keamanan bisa berangsur-angsur pulih,†kata Menko Polhukam Djoko Suyanto kepada Rakyat MerÂdeka, di Jakarta, kemarin.
Saat ini, lanjutnya, kesepakatan damai yang dimediasi pemÂeÂrinÂtah sudah mencapai titik cerah. Tinggal melakukan soÂsialisasi ke bawah.
“Kesepakatan damai sudah disepakati bersama. Cuma yang penting sekarang adalah keÂseÂpaÂkatan damai itu jangan hanya anÂtar tokoh saja. Tapi segera disamÂpaikan ke grass root, seÂhingÂga masyarakat juga bisa segera meÂwujudkannya,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa Anda memonitoring keÂrusuhan Lampung Selatan?
Saya terus meÂmonitoring situasi yang berÂkembang di lokasi kejadian. Tapi peÂtugas keamanan, baik dari Polri maupun TNI telah turun meÂlakukan pengendalian terhadap kelompok-kelompok massa.
Memangnya kondisi di maÂsyarakat sendiri belum benar-benar aman?
Sudah aman kok, sudah ada keÂseÂpakatan damai. Tapi kan keÂseÂpakatan damai ini harus segera diÂsosialisasikan kepada masyarakat samÂpai ke lapisan bawah.
Apa pemerintah tidak meÂlaÂkuÂkan rehabilitasi?
Itu pasti kita lakukan. Sore ini (Selasa, 6/11) Mendagri, Mensos, Menko Kesra, Kemenpera dan WaÂmenkes sedang berada di LamÂÂpung Selatan menÂjalanÂkan program rehabilitasi.
Termasuk pembangunan faÂsos dan fasum?
Ya. Pembangunan memfaÂsiliÂtasi itu akan dilakukan setelah penÂÂdataan kerusakan. Makanya mereka berÂada di sana.
Rehabilitasi fasilitas umum menÂjadi prioritas, termasuk ruÂmah-rumah warga yang jadi tarÂget pengÂrusakan saat itu. Selain itu banyak juga rumah yang tidak layak. MaÂkanya Kemenpera ke sana.
Mau diapakan rumah yang tidak layak itu?
Rumah yang tidak layak itu nantinya akan dilaÂkuÂkan bedah rumah oleh KeÂmenÂpera. Saat ini memang sudah ada data yang cukup. Kemenpera terÂjun langÂsung ke Lampung SeÂlatÂan untuk finalisasi pemetaan daeÂrah itu sejak hari ini (kemarin).
Apa hanya pasca kerusuhan ini saja pemerintah memÂberikan perhatian itu?
Tidak dong. Jangka panÂjangÂnya pasti pemerintah daerah akan memikirkan bagaimana supaya antara penduduk satu dan lainnya bisa membaur dan rukun. KemuÂdiÂan fasilitas-fasilitas untuk maÂsyarakat bisa terpenuhi. PemeÂrinÂtah pusat hanya memfasilitasi di awalnya, selanjutnya diteÂrusÂkan pemerintah daerah.
Bagaimana dengan masih banyak pasukan di sana?
Kalau masalah pasukan meÂmang masih kita butuhkan untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Apakah potensi konflik itu masih ada?
Saya rasa tidak ada, untuk anÂtisipasi saja.
Kapan pasukan itu ditarik?
Ya tentunya mereka berada di saÂna sampai kondisi menjadi konÂdusif dan aman total.
TNI selalu dilibatkan dalam masalah keamanan, apa Polri kurang mampu?
Undang-Undangnya memang begitu dan itu lah gunanya keÂberÂadaÂan TNI untuk membackup peÂngÂÂamanan yang sudah dilakukan Polri.
Ada yang bilang itu berleÂbihan?
Membantu pengamanan kok dibilang berlebihan. TNI ikut melaÂkukan pengamanan itu kan suÂdah jalan sejak lama, baik di PoÂso, Lampung Selatan dan PaÂpua. TNI asal diminta banÂtuannya oleh polisi pasti selalu siap.
Terkait kerusuhan lainnya bagaimana?
Saya rasa sudah mulai berÂkuÂrang. Tapi tetap tugas pemerintah selalu siaga melakukan peÂngaÂmanan.
Antisipasi apa yang dilaÂkuÂkan pemerintah meÂnaÂngani kerusuhan di daerah lainÂnya?
Saat ini aparat keamanan dan seluruh anggota masyarakat di seÂluruh daerah juga ikut bersatu unÂtuk menjaga keamanan maÂsing-masing.
Pemimpin di kelurahan, desa, tokoh masyarakat dan pemuka adat juga ada yang saling bahu-memÂbahu untuk menjaga keaÂmanÂan di daerah mereka sendiri. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: