Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak ambil pusing adanya pesan singkat yang menyebutkan lima kadernya sering memeras Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Buat apa ditanggapi, saya tiÂdak akan bersikap. Lah itu kan beÂrita kaleng,†kata Aburizal BaÂkrie keÂpada Rakyat Merdeka, di Jakarta.
Aburizal Bakrie yang akrab diÂsaÂpa Ical itu menyesalkan adanya pesan singkat yang memuat iniÂsial anggota DPR yang memeras BUMN.
“Saya heran yang kayak begini kok dibesar-besarkan. Pak DahÂlan Iskan saja bilang SMS itu buÂkan dari mereka,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Sebutkan dulu siapa 10 angÂgota DPR itu. Saya tidak mau meÂnanggapi kalau belum jelas siapa orangnya.
Apa perlu Dahlan membongÂkar nama-nama itu?
Ya, buka saja, dan bongkar saÂja, sehingga semuanya tidak menÂjadi gosip. Kalau sekarang ini kan gosip saja bahwa nama-nama di SMS itu.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam kan juga sudah mengeÂluarÂkan surat terkait indikasi adanya anggota DPR yang memeras?
Tidak ada. Dipo Alam juga tiÂdak ada buka surat itu.
Maka saÂya tidak tahu juga apa benar ada BUMN diperas.
Apakah Anda tetap meneÂlusuri itu?
Kan sudah saya bilang tadi ini beÂrita kaleng. Ibaratnya ini sama aja seperti orang belum kawin suÂÂÂÂdah berangan-angan maunya berÂbesan dengan si itu. Kan ini aneh, kawin aja belum, punya anak saja belum, udah berharap jauh-jauh hari.
Intinya, jangan lah kita mengÂhukum seseorang, padahal belum tentu benar seperti berita kaleng itu.
Bagaimana kalau Dahlan membongkar 10 anggota DPR yang meminta jatah ke BUMN, lalu ada kader Partai Golkar, tanggapan Anda?
Kalau masalah korupsi tentu kita mau memberantas hingga keakar-akarnya. Tapi tentunya dengan bukti yang dapat diperÂtangÂgungjawabkan.
Maksudnya dengan putusan pengadilan?
Itu kan memang keharusan. Karena kita negara hukum. Maka seperti yang tadi saya bilang, seÂbelum seseorang itu terbukti, maÂka semua orang tidak boleh dikaÂtakan bersalah. Sekarang ini kan hukum belum memutuskan atau memberikan vonis apa-apa.
Apa isu itu merugikan parÂtai?
Apanya yang bisa merugikan, wong itu berita kaleng. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: