Aburizal Bakrie: Bisa Saja Pendamping Saya Dari Purnawirawan TNI...

Selasa, 23 Oktober 2012, 08:54 WIB
Aburizal Bakrie: Bisa Saja Pendamping Saya Dari Purnawirawan TNI...
Aburizal Bakrie
rmol news logo Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengaku calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2014  kemungkinan dari Purnawirawan TNI.

“Bisa saja saya mengambil dari purnawirawan TNI. Tapi orang­nya harus bisa bekerja  sama de­ngan sa­ya,” kata Aburizal Bakrie ke­pada Rakyat Merdeka, di Jakarta.

Ical, sapaan Aburizal Bakrie men­jelaskan, ada tiga kriteria ideal cawapres yang layak men­dampinginya dalam Pilpres 2014.

“Tiga kriteria itu adalah harus popular, mampu, dan bisa bekerja sama dengan saya dalam menja­lan­kan pemerintahan bila terpilih nantinya,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Siapa orangnya?

(Tersenyum) lihat nanti. Tapi yang terpenting bisa sejalan de­ngan saya bila nanti terpilih.

Barangkali sudah dijajaki be­berapa tokoh?

Belum tahu, nantilah itu.

Apakah dari Jawa?

Salah satu pendapat mengata­kan seperti itu. Tapi seperti yang sudah saya katakan tadi cawapres itu harus memiliki elektabilitas ting­gi, popular dan mampu be­kerja sama membangun bangsa.

Kenapa hanya tiga krite­ria­nya?

Karena memang itu yang pas menurut saya untuk bisa meme­nangkan pilpres nanti.

Kenapa harus popular?

Maksudnya popular adalah dikenal rakyat dapat memberikan dampak positif bagi Golkar. Se­lain itu, harus sehat jasmani dan rohani. Yang terpenting, cawa­pres itu harus selalu sejalan de­ngan saya. Agar nanti di peme­rin­tahan, dia dan saya tidak ber­jalan sendiri-sendiri dalam meng­ab­dikan diri untuk rakyat.

Bayangkan. Kalau nanti me­nang tapi bentrok-bentrok terus pemikiran dan pendapatnya kan akan kacau juga pemerintahan.

Anda juga bilang cawapres yang dampingi Anda harus mampu, maksudnya mampu secara finansial?

Bukan begitu juga. Mampu itu maksudnya mampu pemikiran­nya untuk membangun bangsa, mampu bersama-sama menjalan­kan pemerintahan dan mampu berjuang keras untuk menang.

Bagaimana dengan hasil survei yang menyebutkan Par­tai Golkar salah satu partai me­la­kukan korupsi?

Nggak ada itu. Saya yakin pe­ro­lehan suaranya menjadi 30 per­sen di Pileg dan Pilpres. Saat ini ti­dak ada satu pun survei yang ti­dak mengatakan Partai Golkar bera­da di posisi teratas. Kalau pe­milu dilakukan sekarang, Partai Golkar akan menang.

Ah, masa bisa mendapat 30 per­sen suara?

Saya yakin Partai Golkar men­capai itu. Saya berharap kader-kader Partai Golkar menghi­lang­kan ego masing-masing yang ka­dang-kadang memunculkan per­bedaan dan lainnya.

Apa yang dilakukan untuk mencapai kemenangan itu?

Tentunya kemenangan harus diraih dengan kerja keras. Se­ka­rang saya dan seluruh kader Gol­kar lainnya di daerah se­dang be­kerja lebih dekat de­ngan rak­yat.

Dari hasil survei yang kita li­hat ada peningkatannya. Nam­pak sekali rakyat ingin Partai Gol­kar kembali memimpin. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA