Partai Golkar dinilai sebagai partai terkorup hendaknya dijadikan cambukan untuk perbaikan.
Begitu disampaikan Ketua DeÂwan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
“Penilaian itu harus dipandang sisi positifnya. Kalau nilainya buÂruk, ya berarti mau memberitaÂhuÂkan kita untuk memperbaiki kiÂnerja,†kata Akbar Tandjung.
Bekas Ketua DPR itu mengaÂkui ada beberapa kader Partai GolÂkar tersangut kasus korupsi. NaÂmun semuanya sudah dise-rahkan ke proses hukum.
“Biarlah kukum yang menjadi pangÂlima. Kami menghormati jaÂÂlanÂÂnya proses hukum itu,†ujarÂnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Ada beberapa. Sudah diproses secara hukum. Kita ini kan negara hukum. Apalagi ini terkait tindak pidana korupsi.
Apa karena kadernya baÂnyak, sehingga banyak terÂsangÂkut kasus korupsi?
Memang partai Golkar termaÂsuk partai yang terbesar dan kaÂderÂnya juga banyak. Ya bisa saja ada satu atau dua kader yang terliÂbat dalam kasus tindak pidana koprupsi seperti juga partai besar lainnya.
Apa saran Anda?
Saya kira apa yang dihasilkan dari survei-survei dan data yang disampaikan Seskab Dipo Alam yang disamapikan secara langÂsung oleh tokoh masyarakat mauÂpun yang disampaikan media atau lembaga-lembaga survei dan LSM. Semuanya akan menjadi perhatian dan masukan bagi ParÂtai Golkar untuk dilakukan perÂbaikan partai ini ke depan.
Bukankah ini sudah meruÂsak citra partai?
Bila mana ada masukan yang dapat merusak dan mencederai partai dan dapat menghilangkan kepercayaan publik terhadap Partai Golkar. Maka kewajiban pimÂpinan partai untuk memperÂbaikinya di internal atas kinerÂjanya selama ini.
Apa ini dapat mempengaÂruhi perolehan suara partai GolÂkar?
Tentu saja bisa. Dalam politik citra kan memiliki dampak dan peÂran yang penting dalam upaya meraih kepercayaan publik. LangÂsung atau tidak langsung survei tentunya ada pengaÂruhnya.
Tapi indikasi pengaruh itu yang tidak bisa dikatakan lebih rinci dan konkrit.
Kenapa?
Ini karena nilai survei itu tidak bisa dipastikan akan signifikan naik terus. Karena opini publik kan sering kali fluktuatif atau berubah-ubah.
Apa yang akan dilakukan Golkar ?
Tentu kami memperbaikinya. Untuk diketahui Partai Golkar sejak awal telah menyatakan teÂkadnya untuk membangun suaÂtu sistim pemerintahan yang berÂsih, terbuka serta transparan keÂpada rakyat.
Bila ada penyimpangan-peÂnyimpangan. Partai Golkar setuju diambil tindakan.
Apa Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar berani menindak?
Harus berani dong. Bisa diÂamÂÂbil langkah-langkah terhaÂdap yang bersangkutan. MisalÂnya yang bersangkitan untuk seÂmenÂtara waktu tidak aktif dulu di Partai Golkar. Orang itu haÂrus seÂcaÂra penuh menyeÂleÂsaiÂkan maÂsalahnya dulu yakni menjalani proÂses hukum dengan benar. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: