WAWANCARA

Teten Masduki: Siap Dijagokan Di Pilkada Jabar Asal Disandingkan Dengan Rieke

Sabtu, 20 Oktober 2012, 07:46 WIB
Teten Masduki: Siap Dijagokan Di Pilkada Jabar Asal Disandingkan Dengan Rieke
Teten Masduki

RMOL. Aktivis Anti Korupsi Teten Masduki mengaku sudah dihubungi Ketua DPD PDIP Jawa Barar (Jabar) untuk maju dalam Pilkada.

’’Saya juga diajak Rieke Dyah Pi­taloka. Awalnya, saya juga nggak tahu ke­napa saya yang di­ajak,’’ ujar Teten Masduki kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Berikut kutipan selengkapnya;


Berarti sekarang tahu dong ke­napa Anda diajak?

Ya. Alasannya karena PDIP ini te­lah mengusung perubahan. Ma­­kanya mencari figur me­­nu­ju ke perubahan Jabar.

Apa Anda siap?

Kalau PDIP memang ingin pe­rubahan di Jabar, saya siap  mewujudkan visi dan misi PDIP di Jabar, yaitu perubahan dan memp­erbaiki Jabar.


Bagaimana dengan DPP PDIP?

Belum dapat restu resmi dari DPP PDIP, karena prosedur­nya DPD yang mengusulkan nama-na­ma calon gubernur ke DPP.


Bagaimana kalau nanti bu­kan Anda yang diinginkan DPP PDIP?

Ya, nggak apa-apa. Saya hanya merasa tertantang saja saat diajak memperbaiki Jabar.


Merasa tertantang juga ma­suk politik?

Betul. Saya merasa tertantang masuk ke dunia politik. Se­lama ini saya sering membantu pe­merintah daerah di berbagai tem­pat untuk mendorong yang ber­sih. Saya ini sudah ada penga­laman membantu pemda mem­buat pemda jadi bersih.


Anda yakin bisa mewujud­kan Jabar menjadi bersih dari korupsi?

Dengan pengalaman yang sa­ya mi­liki dan adanya visi pe­ru­bahan yang diusung PDIP, sa­­ya yakin bisa mewujudkan pe­merintahan anti korupsi di pemerintahan. Jo­kowi saja bisa kan.


Bukankah sebaiknya Anda tetap menjadi aktivis anti ko­rup­si saja?

Selama ini banyak masyarakat Jabar, ter­masuk tokoh, kalangan seni­man, budayawan sampai buruh dan petani meminta supaya saya ini memperbaiki Jabar.

Kebetulan Rieke Dyah Pitalo­ka mengajak saya maju di Pilakda Jabar untuk bersama-sama mem­buat perubahan.


Rieke langsung membicara­kan dengan Anda?

Ya. Saya dan Rieke bertemu, kemudian ngobrol-ngobrol untuk beresin Jabar. Saya tahu Rieke, dia punya komitmen dan visi bagus.


Apa karena dipasangkan de­ngan Rieke, Anda mau?

Saya mau maju di Pilkada Ja­bar kalau dipasangkan dengan Rieke. Kalau sama yang lain saya harus pikir-pikir dulu.


Kenapa seperti itu?

 Kalau mau perubahan di Jabar harus punya pasangan yang mem­­punyai komitmen dan visi sama. Karena banyak pasa­ngan kepala daerah di tengah ja­lan cerai berai.


Bagaimana peluang Anda untuk dipilih PDIP, mengingat banyak kader PDIP yang ingin maju di Pilkada Jabar?

Saya juga tahu banyak kader PDIP selain Rieke yang ingin ma­ju, seperti Bupati Cirebon Pak De­di Supardi, Bupati Kuningan Pak Aang Hamid Suganda, Pak Ga­tot Cahyono. Bahkan Waka­polri Nanan Sukarna juga, katanya mau.


Kalau dipasangkan dengan Rie­ke, siapa yang jadi cagub­nya?

Saya belum bicara siapa cagub dan cawagubnya. Kita li­hat saja nanti.


Kabarnya Gerindra mendu­kung Anda juga ya?

Yang jelas, PDIP menyam­pai­kan kepada saya untuk maju. Dari siapapun datangnya dukungan itu sangat bagus. Tetapi saya saran­kan kepada Gerindra untuk mem­bicarakannya dengan PDIP, kare­na saya sudah ada pembicaraan dengan Rieke dan PDIP.

PDIP itu kan kursinya 16 per­sen di Jabar dan bisa maju sendiri, tetapi bisa juga koalisi. Semen­tara, Gerindra kursinya nggak cu­kup, sehingga harus koalisi. Tetapi soal koalisi ini kan bukan urusan kami. Itu urusan DPP masing-masing.


Apakah ada lagi partai lain yang mendekati Anda ?

Kalau yang mendekati sih ada lewat pihak ketiga. Nggak usah disebutlah partainya. Tapi se­benarnya mereka serius mende­kati saya. Tapi saya ini sudah ada kesepakatan ide dengan Rieke.

Saya tahu track record Rieke sangat bagus. Saya juga nggak mau dipasangkan partai dengan orang saya sendiri tidak tahu track record-nya. Kalau seperti itu, lebih baik saya mundur saja.


Jika dipilih PDIP dan didu­kung Gerindra, Anda yakin me­nang?

Saya ini kan hanya modal so­sial. Kalau PDIP memang ingin perubahan di Jabar, saya siaplah mewujudkan visi PDIP di Jabar. Saya sih tidak mau ngotot, kalau dipercaya untuk men­jalankan itu, saya terima. Ta­pi saya tidak ingin bersaing de­ngan calon-calon lain. Saya ingin PDIP menent­ukannya secara obyektif.


Tidak takut terseret korupsi?

Memang banyak orang yang mewanti-wanti kepada saya. Sa­ya kira justru memang peran pe­mim­pin di situ.

Yakni bagaimana meng­ajak bawahan kita untuk memper­baiki diri dan kalau ada yang ter­kena kasus, saya yang antarkan ke penjaranya. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA