RMOL. Ketua Dewan Pers, Bagir Manan mempertanyakan kenapa oknum TNI terus melakukan kekerasan terhadap wartawan.
“Kami sayangkan masih terjadi kekerasan itu. Dewan pers tentuÂnya tidak terima atas tindak kekeÂrasan terhadap pekerja Pers,†kata Bagir Manan kepada Rakyat MerÂdeka, kemarin.
Seperti diketahui, Selasa (16/10) telah terjadi tindakan brutal diÂÂserÂtai kekerasan dan pengaÂniaÂyaan yang dilakukan oknum TNI AngÂkatan Udara (AU) Lanud Pekan Baru kepada enam wartawan. PaÂdaÂhal, saat itu mereka tengah meÂliput jatuhnya pesawat Hawk 200 di Pangkalan Udara Roesmin NurÂjadin, Riau.
Bagir Manan selanjutnya meÂngaÂÂÂtaÂkan, tindakan oknum TNI AU itu sebenarnya tidak perÂlu. SeÂÂÂhaÂrusÂnya melakukan langÂkah perÂÂsuasif, “Yang dilakukan okÂnum TNI itu tentu tidak dapat diÂteÂÂrima,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa langkah Dewan Pers?
Kami belum bisa bertindak kaÂreÂna kami juga belum menÂdaÂpatkan fakta lapangannya. Tentu sekarang sedang dilakukan peÂmeriksaan lebih lanjut.
Tapi, karena itu masuk dalam raÂnah hukum TNI, maka saya raÂsa hal ini masuk dalam lingÂkuÂngan penegak hukum TNI untuk melakukan pengusutan terhadap penganiayaan itu.
Ya. karena memang aturannya beÂgitu karena pelakunya adalah TNI. Tentu pelanggaran kode etik atau lainnya mereka yang tahu. Tentunya dalam peradilan itu akan digunakan aturan-aturan yang ada di sana.
Kepolisian tidak bisa menguÂsutÂnya dan tidak juga bisa dilaÂkukan pengusutan di pengadilan umum. Karena TNI kan punya baÂdan hukum untuk pengusutan personil TNI sendiri.
Anda yakin peradilan militer itu akan bertindak adil?
Saya tidak mau komentar. Biarkan itu berjalan sesuai aturan yang ada. Saya tidak mau salah mengomentari itu.
Mengenai aksi solidaritas wartawan bagaimana?
Mengenai aksi para wartawan ya sebagai sesama pekerja pers tentu itu hal yang biasa. MelakuÂkan aksi solidaritas dalam meÂnunÂÂtut keadilan untuk rekan se-proÂfesi, itu bagus asal tertib.
Apa pernyataan TNI mengeÂnai insiden itu sudah cukup?
Saya melihat sudah ada langÂkah yang baik dari pihak TNI. KaÂrena pihak tentara sudah meÂnyatakan permintaan maaf atas insiden itu melalui media massa dan Menko Polhukam Djoko SuÂyanto juga suÂdah bilang tindakan itu akan diÂtindaklanjuti. Saya rasa kita tingÂgal menunggu prosesnya saja.
Apakah dewan pres akan memediasi masalah ini?
Kalau ada pihak terkait seperti wartawan atau TNI yang datang ke kami untuk minta dilakuÂkanÂnya mediasi, tentu akan dilaÂkukan.
Kenapa Dewan Pers tidak berinisiatif saja?
Tidak bisa juga tiba-tiba kami memediasi masalah penganiaÂyaan ini tanpa adanya perminÂtaan.
MeÂdiaÂsi itu tentunya untuk meÂnyeÂleÂsaikan permasalahan deÂngan jaÂlan mencari titik temu atas insiÂden yang terjadi di lapaÂngan itu dan pada akhirnya didaÂpatkan keÂputusan damai.
Kami sekarang menunggu saja kaÂÂÂlÂau ada salah satu pihak yang ingin melakukan upaya mediasi unÂtuk menyelesaikan masalah itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: