Berdasarkan sejumlah hasil survei, elektabilitas Partai Demokrat terus menurun. Tapi petinggi partai itu tidak merasa risau. Tidak merisaukan hasil survei tersebut.
“Hasil survei itu tidak perlu dikomentari berlebihan. Biarkan saja. Yang jelas kami ini terus memberikan terbaik kepada rakyat,†ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, MarÂzuki Alie, kepada Rakyat MerdeÂka, kemarin.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil riset nasional Saiful Mujani Research Center (SMRC), Partai Demokrat berada pada posisi keÂtiga dengan perolehan 8 persen atau di bawah PDIP yang menÂcaÂpai 9 persen dan Partai Golkar 14 persen.
SMRC menyebutkan, salah satu faktor penyebab pemilih ParÂtai Demokrat menurun karena pemÂberitaan mengenai kasus korupsi yang melibatkan petinggi partai itu.
Marzuki Alie selanjutnya meÂngatakan, hasil survei sebagai kaca dalam melakukan evaluasi. Saat ini Partai Demokrat terus berbenah untuk meningkatkan keÂpercayaan masyarakat.
‘Kami mengakui bahwa survei yang bermunculan saat ini seÂbaÂgai alat ukur sepanjang survei itu kredibel,†ucap Ketua DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Mereka yang tahu. Saya nggak mau berkomentar mengenai panÂdangan-pandangan yang dilaÂkuÂkan para peneliti melalui survei itu. Biarkan saja. Kami terus berÂbenah.
Berbenah apa saja?
Itu kan internal kami di Partai Demokrat. Pastinya, kami juga punya cara-cara untuk berbenah diri. Itu rahasia internal. Saya rasa tiÂdak perlu diungkapkan ke publik.
Bagaimana kalau sampai 2014, elektabilitas Partai DeÂmokÂrat terus menurun?
Bagi kami saat ini adalah usaha dan kerja keras. Di samping itu kami juga punya target. Antara usaÂha dan target itu kami sinÂkronÂkan saja.
Pemilu 2014 kan masih lama, sehingga ada waktu yang cukup untuk terus berusaha dan berÂbenah diri. Saya yakin dengan tuÂrun ke daerah dan melakukan proÂgram kerakyatan akan menÂdaÂpatkan simpati dari rakyat. UjungÂnya bisa mendongkrak elekÂtabilitas Partai Demokrat.
Berapa targetnya Pemilu 2014?
Target kami sesuai hasil kongÂres adalah 30 persen suara. Target itu kami perjuangkan. Hasil kongres itu kami jalankan saja.
Anda yakin target itu bisa tercapai?
Jika sudah berpolitik maka harus bersikap optimistis. Kalau nggak optimistis, sebaiknya tidak usah berkompetisi. Kami tetap yakin target tersebut bisa diraih mesÂki hasil survei bilang terus meÂrosot. Kita tunggu saja hasil Pemilu 2014.
Bukankah elektabilitasnya partai lain terus naik?
Naik dan turun dalam komÂpetisi itu hal yang biasa, wajar-wajar saja. Ada menang, ada juga kalah. Saya rasa tidak perlu diperÂsoalkan. Bagi kami saat ini berÂusaha sekuat tenaga agar bisa meÂnang, tidak perlu gaÂmang dan susah. Kami kerja keras sajalah.
Turunnya elektabilitas itu gara-gara banyak kader Partai Demokrat terseret korupsi, komentar Anda?
Setiap kasus itu pasti ada peÂngaÂruhnya bagi semua parpol. TaÂpi sejauh mana pengaruhnya, tenÂtunya kami harus mengÂanaÂlisis lagi. Belum tentu korelasinya besar.
Partai Demokrat didirikan bukan untuk melindungi korupsi, melainkan membangun bangsa ini dengan bersih dan transparan. Partai Demokrat tidak pernah melindungi koruptor.
O ya, bagaimana pandangan Anda soal revisi Undang-UnÂdang Pemilu?
Masalah itu kan saat ini belum ada keputusannya. Biarkan diÂproses saja. Partai Demokrat seÂbagai partai pemerintah dan baÂgian dari koalisi tentunya harus memÂpertimbangkan semua angÂgota koalisi.
Kenapa revisi Undang-Undang Pemilu tidak kelar-kelar?
Secara teknis kalau mengenai itu saya tidak tahu. Kami lihat duÂlulah bagaimana teman-teman di koalisi. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: