Kedua pemuda itu sebut saja A dan B.
Kini penampilan keduanya berubah drastis. Tak lagi lusuh, kini A dan B tampil parlente. Keduanya tinggal bersebelahan di perumahan anggota Dewan.
Suatu siang di hari Minggu, si A kaget melihat temannya si B sedang memegang pagar di depan rumah. Sepengamatannya sudah lebih dari dua jam si A memegang pagar dan tak beranjak dari tempatnya berdiri.
"Ada apa, Bung? Mengapa memegang pagar rumah?" tanya si A pada si B.
"Ada masalah sedikit Mas. Kemarin beli telepon genggam dan sekarang mau isi pulsa," jawab si B tenang walaupun sudah terlihat lelah.
"Apa hubungannya mengisi pulsa dengan memegang pagar?" si A bertanya lagi dengan nada yang semakin tak mengerti.
"Telepon saja operatornya. Beres itu," sambung si A.
"Sudah Mas. Justru dia yang meminta saya menekan pagar sebelum mengisi pulsa. Saya bingung. Sudah lama saya tekan-tekan pagar tapi pulsanya tidak masuk juga," jawab si B.
Si A tersenyum.
"Tenang saja. Kalau capek istirahat dulu," katanya.
"Saya kemarin juga begitu. Operator meminta saya menekan bintang. Memangnya saya Gatot Kaca," sambung si A. [***]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.