WAWANCARA

Prabowo Subianto: Jokowi Nggak Bakal Jadi Capres-Cawapres 2014

Rabu, 26 September 2012, 09:23 WIB
Prabowo Subianto: Jokowi Nggak Bakal Jadi Capres-Cawapres 2014
Prabowo Subianto

rmol news logo Ada selentingan bila Joko Widodo (Jokowi) nanti sukses selama dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, bakal dijagokan menjadi capres-cawapres 2014.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Pra­bowo Subianto mengatakan, Jokowi dan wakilnya Basuki Tj­ahaja Purnama (Ahok) akan me­nuntaskan lima tahun mengabdi di Ibukota Jakarta.

”Saya kira Jokowi nggak bakal menjadi capres 2014 walau suk­ses memimpin Jakarta selama dua tahun ini,’’ kata Prabowo Su­bianto kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta.

Berikut kutipan selengkapnya:

Anda yakin seperti itu?

Saya kira mereka akan meng­abdi untuk Jakarta dan men­ja­lan­kan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka berdua.

Masalah Jakarta ini begitu ba­nyak, sehingga perlu penanganan serius.


Bagaimana kalau Jokowi-Ahok gagal memenuhi harapan war­ga Jakarta?

Kita tahu bahwa komitmen me­reka berdua untuk tidak korupsi dan menjalankan amanah rakyat DKI Jakarta. Yakni membuat Jakarta lebih baik.

Kalau mereka jadi maling, me­lakukan korupsi. Partai Gerindra yang akan galang kekuatan untuk melakukan demo dan turunkan mereka.


Anda meragukan keduanya?

Jokowi-Ahok ini adalah contoh pasangan pemimpin bersih dan amanah bagi rakyat. Keduanya su­dah membuktikan saat me­mimpin di daerah.


Apa yang dilakukan Gerin­dra ke depan?

Masyarakat semakin cerdas dan dewasa, sehingga kami men­cari pemimpin-pemimpin yang bersih dan berkualitas.

Sekarang sudah waktunya In­do­nesia memiliki pemimpin-pe­mim­pin yang bersih dan mau mem­bangun bangsanya. Ter­lebih saat ini Pancasila se­dang ter­koyak.

Mau tidak mau harus mencari pemimpin yang bersih.


Bagaimana kalau yang ber­sih itu adanya di luar partai?

Ya, kita perlu mencarinya dari luar partai.


O ya, apa Partai Gerindra me­­mantau terus penghitungan suara yang dilakukan KPUD DKI Jakarta?

Ya dong. Meski hasil quick count pasangan Jokowi-Ahok lebih unggul dari pasangan Fauzi Bo­wo-Nahrowi Ramli, peng­hi­tungan manual di KPUD tetap perlu dikawal sampai di­umum­kan hasilnya yang direncanakan 29 September 2012.


Bagaimana Anda menilai ke­menangan Jokowi-Ahok?

Bagus. Tapi sebelumnya saya mau sampaikan keprihatinan saya karena selama Pilgub ini berlang­sung banyak intimidasi dan te­kanan, tapi kenyataannya keme­nang­an bisa kita raih.


Ada yang bilang ke­me­nang­an Jokowi menaikkan citra Anda, tanggapannya?

Saya mau katakan kemenangan ini adalah mukjizat dari Tuhan. Ini adalah kemenangan rakyat DKI Jakarta.

Saya sangat bangga dengan rakyat Jakarta yang saat ini sudah sangat cerdas dan dewasa dalam memilih pemimpinnya.


Kenapa Anda bilang muk­jizat?

Kita semua tahu bahwa yang kita hadapi adalah raksasa. Tapi dengan dukungan rakyat nya­ta­nya kita bisa menang.

Perlu diketahui juga atribut ko­tak-kotak dari baju sampai yang lainnya beli sendiri loh.

Bahkan saya juga heran kita mau pasang iklan disem­prit Pan­waslu. Namun yang lain boleh. Tapi kami tidak putus asa dan tetap berjuang yang akhirnya me­nang.

Kami berharap keduanya tetap ber­juang untuk rakyat.

Buktikan bisa membenahi Ja­karta. Begitu dilantik, langsung be­kerja dan melaksanakan janji-janji kampanye. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA