Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang didirikan Denny JA bukan merupakan bagian dari tim konsultan politik yang membantu kampanye Fauzi Bowo dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta yang baru berakhir. Hal ini disampaikan peneliti LSI, Adjie Alfaraby, untuk meluruskan pemberitaan yang menyebut bahwa LSI Denny JA ada di belakang Fauzi Bowo dalam putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.
"Lingkaran Survei Indonesia bukan konsultan politik  Fauzi Bowo," ujar Adjie Alfaraby kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Minggu pagi, 23/9).
Selain meluruskan kabar mengenai keterlibatan LSI Denny JA sebagai konsultan politik Fauzi Bowo, Adjie Alfaraby juga menegaskan pihaknya tidak pernah menyetujui penggunaan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) sebagai bagian dari strategi untuk memenangkan pemilihan.
"Sejak awal pendiri LSI sudah berkampanye mengenai Indonesia Tanpa Diskriminasi. Silahkan dicek," ujar Adjie.
"Sejak putaran kedua (pemilihan gubernur DKI Jakarta), tim kami tak pernah sekalipun berjumpa dengan Fauzi dan Nara ataupun tim sukses resminya," demikian Adjie menjelaskan.
Informasi yang diperoleh Rakyat Merdeka Online dari pihak lain mengatakan LSI memang tidak terlibat dalam kampanye Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Petinggi Partai Demokrat yang merupakan pendukung utama Fauzi Bowo tidak menerima LSI Denny JA karena saat ini Denny JA sedang bekerja sebagai konsultan politik partai lain dan tokoh lain.
Denny JA dan LSI yang didirikan serta dipimpinnya pernah menjadi konsultan politik Fauzi Bowo, yakni dalam pemilihan gubernur tahun 2007 saat Fauzi Bowo menghadapi Adang Daradjatun. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: