Seperti dilansir
BBC, Sabtu (18/8), UNICEF mengatakan anak-anak yang lebih muda digunakan sebagai pembawa barang atau pembersih namun dapat disuruh memanggul senjata bila ketegangan meningkat. Kemiskinan dan kekurangan pangan dikatakan sebagai faktor utama di balik perekrutan anak-anak itu. Badan PBB itu mengatakan mereka mendapatkan laporan bahwa jumlah tentara anak meningkat ratusan orang.
Jurubicara kelompok Islamis Ansar Eddine, Sanda Ould Boumana mengakui anak laki-laki berusia 15 tahun dapat direkrut sebagai tentara. Sementara sebagian besar anak laki berusia antara 10 dan 12 tahun dilatih mengaji dan mendapatkan pendidikan yang lebih luas.
Tapi sayangnya, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ia mengatakan anak-anak itu pada umumnya adalah putra para tentara sendiri.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: