Ulama Geram Hotel CS Nodai Ramadhan dengan Prostitusi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 15 Agustus 2012, 18:10 WIB
Ulama Geram Hotel CS Nodai Ramadhan dengan Prostitusi
ilustrasi/ist
rmol news logo Kelakuan pengelola Hotel CS di Jalan KH. Samanhudi, Jakarta Pusat,  yang membuka bisnis seks selama bulan Ramadhan menuai kecaman dari para ulama.

"Membuka praktik prostitusi di hotel saja haram, apalagi pada saat bulan Ramadhan," tegas ulama PBNU, KH Arwani Faishal, kepada JakartaBagus.Com sesaat lalu (Rabu , 15/8).

Hal itu dikatakannya menyikapi tindakan pengelola hotel CS yang membuka bisnis "lendir" selama Ramadhan. Arwani mengatakan, tindakan pihak pengelola hotel tersebut tidak bisa ditolerir. Dia menegaskan, hotel  dilarang membuka prostitusi.

"Hotel tempat menginap dan untuk hal kebaikan lainnya. Tindakan hotel itu sudah keterlaluan," tegas Arwani lagi. Dia meminta agar Pemprov DKI dan Polri menindak tegas hotel tersebut.

Dari pantauan JakartaBagus.Com kemarin malam, tempat hiburan di hotel yang beralamat di Pecenongan, Jakarta Pusat itu, secara terang-terangan membuka bisnis eksek-esek.

Selain menyajikan musik live di sebuah ruangan besar di hotel tersebut, seratusan perempuan ABG dipajang untuk melayani lelaki hidung belang.

Bisnis seks di hotel itu ada di lantai dasar, dua dan lima. Di lantai dasar yang biasa disebut Bunker adalah wanita-wanita spesial dengan sebutan cungkok dan dari Uzbekistan. Tarif mereka di atas Rp 1,4 juta juta.

Sementara di lantai dua dan lima yang biasa disebut Terminal sebagian besar ABG berasal dari daerah tertentu. Kalau memesan satu wanita tarifnya Rp 270 ribu,  tapi kalau ambil dua wanita cukup membayar Rp 400 ribu saja.

Selama bulan puasa, tak hanya itu saja yang dibuka di CS Hotel. Bisnis seks lainnya pun dibuka seperti Classic SPA yang berada di basement. Untuk sekedar melihat wanita esek-esek  di Classic Terminal pun tidak gratis tapi harus membayar Rp 20 ribu. Di Bunker Terminal yang terletak di jalan KH Samanhudi, tarif wanita penjaja seks berbeda.  Perempuan lokal Rp 600 ribu-Rp 800 ribu. Sedangkan impor di atas Rp 1,5 juta. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA