Kata Anas, koreksi dan perbaikan nyata itulah yang terus dilakukan partainya, di samping kerja keras para kader untuk makin rajin turun ke masyarakat, rajin menyapa, dan berkomunikasi dengan konstituen.
Bagi pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam, janji Anas itu sebagai "joke hitam."
"Itu lelucon yang tak lucu," tulis Hikam dalam akun jejaring sosial miliknya (Sabtu, 11/8).
Anas, kata Hikmam, adalah orang pertama yang seharunya dikoreksi oleh dirinya sendiri. Sebab namanya terkait dengan berbagai skandal korupsi kendatipun memang belum berstatus tersangka.
Kasus yang menyeret nama Anas diantaranya, korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang senilai Rp 2,5 triliun.
Publik dan rakyat, jelas Hikam, tahu bahwa sampai saat ini Anas masih "aman" karena dua hal. Pertama, karena faktor politik, dan kedua karena nyali KPK sangat kecil berhadapan dengan kekuasaan.
"Janji Anas tidak lebih dari ekspresi arogansinya dan rasa tidak bersalah yang luar biasa!" tandas Menristek era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: