Menurut kesaksian korban, Arief, satpam mengusirnya dengan tiba-tiba. Alasannya, para wartawan dianggap tiduran di lantai dua gedung Paripurna DPRD Jabar. Padahal ketiga wartawan tersebut, sedang men-cash handphone dan membuat berita. Mereka duduk bersandar di tembok yang menghadap aula utama.
"Tanpa basa-basi, ketiga wartawan tersebut keluar, dan tidak menggubris satpam tersebut yang meminta para wartawan keluar ruangan rapat paripurna DPRD APBD Perubahan Provinsi Jabar," kata Arief kepada
Rakyat Merdeka Online, Jumat (10/8).
Mereka pun mengadukan hal ini ke staf Humas DPRD Jabar.
Nanang Syarifudin, salah satu staf DPRD Jabar yang mendapat pengaduan wartawan, menyatakan akan menindaklanjuti laporan ini ke pimpinan DPRD Jabar.
"Ya intinya kita terbuka, jika tidak ada kegaduhan atau apapun, kami tak mempermasalahkan. Terlebih saat ini sudah ada kerjasama KPK dan BPKP perihal pengawasan dan keterbukaan anggaran," papar Nanang.
[arp]
BERITA TERKAIT: