Sang Tunangan, Pendorong Aksi Heroik Serda Nicolas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 28 Juli 2012, 13:22 WIB
Sang Tunangan, Pendorong Aksi Heroik Serda Nicolas
RMOL. Anggota Komando Pasukan Khussus Satuan 81, Serda TNI Nicolas Sandi Harewan, mendapat kejutan istimewa dari keluarga korban upaya pemerkosaan.

Kemarin di Mako Kopassus Cijantung, Nicolas menerima penghargaan berupa piagam langsung dari Iswati (31), karyawati yang berhasil diselamatkannya dari upaya pemerkosaan di sekitaran Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

"Kedatangan keluarga dan Is hanya untuk mengucapkan terima kasih kepada Nikolas selaku anggota Kopassus, berupa piagam," ucap ayah Iswati, Lugio (63) yang kemarin ditemui JakartaBagus.com di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur.

Dalam kesempatan itu, Is yang datang bersama keluarga pun memberi pesan kepada kaum wanita agar berhati-hati di dalam angkutan kota.

"Ketika naik angkot usahakan jangan duduk di belakang. Pilih yang ramai penumpangnya, yang penuh dan ramai. Kemudian cari angkot jangan yang banyak penumpang prianya," saran Iswati yang mengakui memang terbiasa naik angkot tiap pulang kerja.

Iswati berharap agar para pelaku yang masih buron dapat segera ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Mereka harus dihukum sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya, supaya jangan ada lagi kejadian seperti ini terulang kembali," pintanya.

Sementara itu, Serda Nicolas dengan tetap rendah hati mengatakan, menolong warga adalah suatu kewajiban bagi seorang aparat. Ia pun berterima kasih dengan penghargaan tersebut sekaligus bersyukur karena sudah dihargai sebagai penolong.

Aksi heroik Nicolas rupanya juga sampai di telinga kedua orangtuanya.

"Perasaan keluarga di Papua sangat bangga dan terharu," ungkap dia lagi.

Yang menarik, dia mengaku tindakan heroik itu didorong oleh sang tunangan yang tengah diboncengnya saat malam kejadian.

Yang melandasi saya menyelamatkan perempuan itu juga dari tunangan saya," jelasnya.

Nikolas mengaku spontan saja menolong Iswati, tanpa persiapan apapun apalagi berpikir risikonya.

"Kalau saya bawa senjata, saya tidak segan-segan menembak para tersangka untuk dilumpuhkan," cetus putra Papua tersebut.

Iswati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 bernopol B 1106 VTX pada Senin (23/7) malam, sekitar pukul 22.45 WIB. Selain hendak diperkosa, karyawati ini juga dirampok. Pelaku mengambil HP miliknya. Lima Pelaku berusaha merampas tas milik korban. Karyawati ini pun berteriak.

Teriakan Iswati didengar oleh Serda Nicolas Sandi. Serda Nicolas lantas mengikuti laju angkot tersebut. Hingga akhirnya menangkap seorang pelaku berinisial AA (sebelumnya disebut T). Sementara empat rekan AA melompat dari angkot dan melarikan diri. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA