Penutupan akses menurunkan dan menaikkan penumpang di terminal bayangan Jatibening sudah beberapa kali dilakukan sosialisasi.
‘’Mulai Februari lalu sudah disoÂsialisasikan ke warga, tapi mengapa diributkan sekarang. Apalagi, penutupan ini membuat arus lalu lintas lancar,’’ ujar DiÂrektur Utama Jasa Marga Adityawarman kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, kemarin pagi ribuan warga memblokir ruas jalan tol Jatibening, kota bekasi. Warga mengamuk dengan memÂbakar satu unit mobil milik Jasa Marga. Kejadian ini dipicu penuÂtupan akses masuk warga menuju terminal bayangan.
Adityawarman selanjutnya mengatakan, dari sisi traffic manaÂgeÂment jika dibiarkan bisa menimbulkan potensi kecelakaan luar biasa karena ada cross.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kami ini sudah sering melakuÂkan sosialisasi. Bahkan ada yang ditilang tetapi nggak kapok-kapok.
Kan di terminal bayangan JatiÂbening itu ada angkot, taksi dan lainnya.
Penutupan tersebut dinilai sepihak, komentar Anda?
Pada prinsipnya kami ini bukan bersikap arogan, tetapi mencari solusi yang terbaik. Kami sudah duduk bersama baik dengan kepolisian dan Wali Kota Bekasi. Penutupan itu sekarang sudah dibuka kembali.
Kenapa tidak dibikin terÂminal resmi saja?
Kalau mau dibikin terminal resmi perlu ada syarat-syaratnya. Berkaitan dengan juga Dinas Perhubungan Bekasi. Dengan kejadian ini, kami sudah bertemu dengan kepolisian dan Wali Kota Bekasi.
Apa kesimpulannya?
Kami sudah ada solusinya. KenÂdaraan bis dari arah Jakarta ke Bekasi bisa keluar luar tol dulu ke ring Jatibening, untuk menuÂrunkan dan menaikkan penumÂpang. Kami akan membuat ring Jatibening dan di depannya akan kami buat pintu masuk tol lagi.
Sedangkan dari arah Bekasi ke JaÂkarta kami punya area tanah cukup luas di sebelah kantor Jasa Marga Jatibening, di situ bisa keluar tol, dan bisa masuk tol lagi. Nantinya betul-betul seperti halte. Tidak seperti sekarang ini.
Kapan target realisasinya?
Kalau ring dari arah Jakarta ke Bekasi sekitar tiga hari sudah bisa diselesaikan. Kami langsung tamÂbah aspalnya. Kami juga berÂharap kepada masyarakat, terÂmasuk tukang ojek untuk bisa beÂkerja sama untuk tetap tertib agar tidak ada kecelakaan.
Sedangkan arah dari Bekasi ke Jakarta selesainya sekitar satu minggu karena harus memberÂsihÂkan areanya terlebih dulu.
Kenapa rencana dibikin ring itu baru sekarang?
Sebenarnya kami ini nggak mau ribut seperti ini. Tetapi rasaÂnya memang selalu seperti itu. Masyarakat meledak dulu, kemuÂdian baru duduk bersama.
Kami sering diomelin pengguÂna jalan tol karena adanya kemaÂcetan akibat adanya terÂminal baÂyangan itu.
Tidak hanya itu, pengguna jaÂlan tol juga sering komplain kaÂrena bisa membahayakan. Karena itulah, kami di tengah-tengah saÂÂja. Kami ini tidak arogan.
Seberapa sering terminal bayangan itu terjadi kecelaÂkaan?
Terminal bayangan itu sering terjadi kecelakaan tapi belum vital. Tapi potensi-potensi itu terÂjadi kapan saja dan menimÂbulkan kemacetan, potensi itulah yang ingin kami buang. Ini namanya manejemen risiko.
Berapa total kerugian akibat kerusuhan tersebut?
Nggak ada kerugian besar yang dialami Jasa Marga selain kendaÂraan milik Jasa Marga saja yang dibakar. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: