Begitu disampaikan pengamat politik UIN Jakarta A Bakir Ihsan kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Sabtu, 21/7).
Seperti diketahui, hasil rekapitulasi suara KPUD DKI yang diumumkan dua hari lalu menyebut: Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 1.476.648 suara (34,05 persen), Hendardji Soepandji-Riza Patria 85.990 (1,98 persen), Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama 1.847.157 (42,60 persen, dan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 508.113 (11,72 persen).
Adapun pasangan Faisal Basri-Biem Benjamin memperoleh 215.935 (4,98 persen) dan Alex Noerdin-Nono Sampono 202.643 (4,67 persen).
Menurut Bakir, sekalipun bisa meraup suara semua kandidat yang tidak lolos putaran dua, berdasarkan hasil putaran pertama, maka hitung-hitungannya Jokowi-Ahok hanya mendapat suara maksimal 70 persen. Itu pun dengan asumsi suara Foke-Nara bertahan di 30 persen.
"Target memang harus tinggi, tapi kalau tanpa logika matematis bisa jadi blunder," katanya.
[dem]
BERITA TERKAIT: