"Saya sebagai pribadi tetap mendukung orang yang terhormat. Saya masih respek pada Sri Mulyani sebagai salah satu dari dua tokoh nasional yang potensial. Di samping dia adalah Mahfud MD," tegas pengamat politik senior itu kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (2/7).
Arbi melepas jabatan anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI karena tidak setuju dengan cara partai itu mengakuisisi partai lain untuk menjadi peserta Pemilu.
Setelah keluar dari Partai SRI, dia akan tetap berjuang untuk pencapresan Sri Mulyani dari luar parpol.
"Nanti kalau Sri Mulyani siap maju, saya mungkin akan lebih banyak menulis, membuat pernyataan pers, menulis pendapat, dan akan memenuhi undangan diskusi yang digelar siapapun pendukung Sri Mulyani," ungkap dia.
"Saya berjuang sebagai orang independen. Saya tidak mengejar partainya, saya kejar tokohnya," imbuh dia.
[ald]
BERITA TERKAIT: