Menyikapi hal itu, Komisi I DPR meminta SBY tidak melupakan isu-isu utama dalam kepentingan nasional Indonesia.
Dalam pesan elektronik kepada wartawan, Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin, mengatakan, ada empat isu aktual.
Isu pertama adalah masih terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak anak Indonesia yang ditahan di penjara orang dewasa di Australia.
Kedua, penyelesaian masalah pelintas batas tradisional, para pencari kerang dan ikan, yang masih ditahan di Australia.
Kemudian, harus pula dibicarakan masalah imigran gelap yang selama ini mulai merepotkan Indonesia dan Australia.
Dan terakhir, masalah pertahanan. Yang harus dipertanyakan terutama tentang penempatan marinir Amerika Serikat di Darwin dan pesawat-pesawat pengintai AS di pulau Coscos, serta bagaimana sikap pemerintah Australia tentang Papua saat ini.
"Keempat itu penting itulah yang harus menjadi pembicaraan SBY, dan tempatkanlah dalam konteks kepentingan nasional Indonesia," ucap dia.
Presiden SBY akan berada di negeri Kanguru itu sampai esok hari didampingi oleh Ibu Negara, Kristiani Yudhoyono.
Dikutip dari
presidenri.go.id, Indonesia dan Australia akan membahas peningkatkan kerja sama pengembangan usaha peternakan sapi dan infrastruktur di kawasan Indonesia tengah dan timur. Itulah sebabnya dalam kunjungan kerja ke Darwin, Australia, Presiden juga mengajak Gubernur Bali, Gubernur NTB, Gubernur NTT, dan Gubernur Papua Barat. Provinsi-provinsi tersebut masuk ke dalam koridor V pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Selain itu, SBY akan mengupayakan bersama Australia untuk pengembangan kerja sama di bidang ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bagian timur Indonesia.
[ald]
BERITA TERKAIT: