Tapi, pertanyaannya, sekarang dan masa depan, apakah republik ini bisa bertahan jika tanpa ada Pancasila dan instrumen-instrumen lain yang mendukungnya.
"Jika tidak bisa bertahan, maka jangan tinggalkan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh ruang kehidupan kita sebagai warga negara yang sah di negara ini," jelas peneliti Populis Institute David Krisna Alka dalam diskusi Pancasila Abad-21 yang digelar Populis Institute di Galery Cafe-Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (Jumat, 1/6).
Hadir dalam diskusi tersebut sebagai pembicara, Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Y. Tohari; anggota Komisi II DPR dari PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko; kandidat Doktor Universitas Sorbonne, Perancis Andar Nubowo.
Indonesia bisa bertahan, David mengakui, karena Pancasila merupakan kesatuan menyeluruh dari kesadaran historis dan kesadaran praktis bagi Rakyat Indonesia. Tapi dia miris melihat perkembangan belakangan ini.
"Nah, kesadaran ini malah dilupakan oleh banyak penyelenggara negara di republik ini. Korupsi menjadi-jadi, konstitusi dikangkangi. Pancasila malah dikebiri oleh elite-elite sendiri," ungkapnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: