RMOL. Presiden SBY berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bisa membantu pemerintah untuk mencegah aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama.
“Itu antara lain inti pertemuan jajaran PBNU dengan Bapak PreÂsiÂden, di Istana Jakarta, Selasa (29/5),†kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
“Kami diminta Bapak Presiden untuk mendorong dilakukan dialog bersama untuk menyeÂleÂsaikan kesalahpahaman terÂseÂbut,†tambahnya.
Kenapa hanya PBNU yang diminta menyelesaikan masaÂlah itu?
Saya juga tidak tahu kenapa haÂnya NU saja yang diundang. Yang pasti pertemuan itu nggak ada membicarakan politik apa pun. Itu hanya silaturahim atau rekonÂsiliasi.
Masukan apa yang Anda beÂrikan kepada SBY?
Saya sebagai Ketum PBNU, tenÂÂtunya bertanggung jawab dari piÂhak NU. Saya menjamin NU tiÂdak menggunakan kekerasan.
Kenapa di Indonesia masih terjadi keributan soal pemÂbaÂngunan tempat ibadah?
Itu terjadi karena kita belum maÂtang. Masih ada sekat-sekat. Indonesia ini milik kita bersama. Tidak ada aku, tidak ada kamu, semuanya sama. Indonesia harus mencontoh Yordania.
Memang kenapa perlu menÂcontoh Yordania?
Di sana hubungan antar umat beragama saling menghormati. Misalnya ketika bulan puasa pada saat waktu maghrib atau buka puaÂsa, beberapa gereja menyemÂbuÂnyikan lonceng sebagai tanda maghÂrib atau buka puasa. Saling mengÂhormati. Saya rasa IndoÂneÂsia pun bisa seperti itu. Hilangkan sekat-sekat itu.
Kekerasan yang mengÂatasÂnamakan agama sering terjadi, apa yang salah?
Kekerasan yang mengÂatasÂnaÂmakan agama suatu tindakan tidak benar. Saya rasa, agama maÂna pun tidak mentolerir kekeÂrasÂan, apalagi Islam.
Semuanya harus bisa memÂbaÂngun negara yang bermartabat kemanusiaan, bukan merusak. Apalagi membinasakan dan memÂÂbunuh.
Bagaimana caranya?
Harus dideklarasikan atau adaÂnya pertemuan elite-elite agama untuk memberikan masukan agar masalah ini bisa diseÂlesaikan.
Di mana peran NU seperti haÂrapan Presiden?
Untuk menyelesaikan kesalahÂpaÂhaman tersebut, NU menÂdoÂrong untuk dilakukan dialog berÂsaÂma. Semua pihak mengÂeÂsamÂpingkan kepentingan kelomÂpokÂnya agar masalah seperti ini bisa diselesaikan dengan baik.
Pemerintah harus tegas. UkurÂannya, Ormas yang keberÂadaÂannya memperkuat persatuan harus didukung. Tapi Ormas yang meÂrongrong, merusak, dan meÂlakukan kekerasan, perlu dihiÂlangkan. Ini semua demi kita bersama.
Bagaimana dengan KeruÂkunÂan antar umat Islam di IndoÂnesia?
Justru kerukunan antar umat Islam di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. Peran serta civil society yang baik, menÂjadiÂkan kerukunan antar umat berÂagama dan umat Islam terlaksana. BukÂtinya, Presiden mengÂapreÂsiasi diÂkukuhkannya Forum PerÂsahabatan Ormas Islam di PBNU. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: