WAWANCARA

Mohammad Jafar Hafsah: Dengan Kerendahan Hati, Saya Terima Jadi Ketua Fraksi di MPR

Kamis, 24 Mei 2012, 08:52 WIB
Mohammad Jafar Hafsah: Dengan Kerendahan Hati, Saya Terima Jadi Ketua Fraksi di MPR
Mohammad Jafar Hafsah
RMOL.Jafar Hafsah resmi digeser dari kursi Ketua Fraksi Demokrat DPR dan digantikan Nurhayati Ali Assegaf. Kini Jafar menjadi Ketua Fraksi Demokrat MPR. Jafar telat hadir saat pengumuman rotasi tersebut.

Apa komentar anda mengenai rotasi di Fraksi Demok­rat?

Pertama, saya ucapkan selamat kepada Bu Nurhayati Ali Assegaf yang menggantikan saya sebagai ketua Fraksi, dan rotasi ini bagi saya suatu hal yang biasa.

Kenapa Anda datang ter­lam­bat saat DPP mengumumkan rotasi di Fraksi PD?

Pengumuman rotasi itu mung­kin direncanakannya mendadak. Jadi, saya tidak diberitahu dan su­buh-subuh sudah terbang ke Lampung.

Di Lampung, saya sedang ada kegiatan pelantikan ketua DPD Masyarakat Perbibitan dan Per­benihan Indonesia yang sudah dijadwalkan hari Rabu. Bahkan se­benarnya sudah dirancang pu­lang besok (Kamis, 24 Mei 2012).

Memangnya anda tidak me­nge­­tahuinya?

Saya sudah dikabarkan semen­jak seminggu belakangan akan ada rotasi di fraksi, namun belum di­ketahui kapan akan di­umum­kannya. Setiba di Lam­pung saya mendapatkan BlackBerry Mes­senger (BBM) dari ketua umum untuk hadir dalam pengumuman rotasi tersebut, maka saya me­luncur secepatnya ke Jakarta.

Tapi saat itu saya langsung mem­beli tiket pesawat  yang ada yakni jam dua karena itu yang tersedia, setibanya di Jakarta jam tiga langsung disambut macet menuju DPR dan konferensi pers­nya ternyata sudah dimulai.

Bagaimana kalau keter­lam­batan Anda ditafsirkan sebagai ketidakihlasan Anda digeser?

Tidak benar kalau ada ang­gap­an saya mutung karena digeser Nurhayati. Buktinya justru saya me­mprioritaskan untuk hadir dalam pengumuman rotasi, kalau tidak tentu saya pulang sesuai jad­wal yang direncanakan. Bah­kan kalau saya punya pesawat sendiri mungkin kapanpun saya bisa cepat datang, tapi karena ha­rus menggunakan pesawat biasa jadi mau apa lagi.

Apakah anda menerima ke­pu­tusan ini?

Dengan kerendahan hati saya terima. Toh, tidak ada jabatan ju­ga tidak menjadi masalah, kita tetap bisa bekerja dengan ka­pa­sitas dan kemampuan yang dimiliki.

Ada anggapan rotasi ini ter­jadi karena statemen Anda yang menyinggung Aburizal Bak­rie beberapa waktu lalu?

Tidak juga, waktu statemen itu keluar dianggap terjadi konstalasi per­politikan yang terjadi, saya se­bagai politisi menganggap itu hal yang biasa saja dan momen­tum yang terjadi saat itu akan menjadi hik­mah bagi saya.

Itu resiko perjalanan politik sa­ya, dan sebagai politisi saya juga punya nilai-nilai tersendiri di ma­syarakat. Jadi, biar masyarakat dan Tuhan menilai saya.

Apa komentar anda menge­nai pemimpin perempuan di Fraksi PD?

Tergantung, Bu Nurhayati me­miliki kapasitas yang bagus kok, lagipula itu juga menun­jukkan bah­wa PD peduli terhadap pem­be­r­dayaan gender.

Itu artinya pilihan partai su­dah tepat?

Ya, saya rasa itu semua sudah dipertimbangkan dari berbagai aspek dan secara optimal dalam melakukan rotasi ini.

Pendapat Anda mengenai ro­tasi ini bagaimana?

Pergantian ketua fraksi dan pe­nentuan ketua-ketua komisi adalah suatu tuntutan organisasi dalam rangka penyegaran dan itu sangat biasa.

Komposisinya bagaimana?

Dengan pergantian itu justru penyegaran terjadi. Misalnya saja Benny Kabur Harman, tadinya dia berada di komisi III bidang hukum menjadi pimpinan komisi VI bidang perdagangan dan BUMN. Tentunya rotasi itu di­mak­sudkan agar setiap anggota DPR dapatkan tambahan variasi wawasan dan itu bagus untuk mempersiapkan kepemimpinan ke depan.

Apakah penempatan ketua komisi-komisi sudah diisi orang yang tepat?

Mereka adalah putra-putri ter­baik Partai Demokrat. Se­muanya itu juga dari segala pertimbangan de­ngan variabel dan kapasitas yang sudah ditentukan DPP, lagi­pula ba­nyak juga pemuda yang di­tam­pilkan dalam kompoisi rotasi ini.

Apa ada aturan mengenai ro­tasi ini?

Tergantung situasi dan kondisi. Itu juga dilihat dari keperluan, ma­salah dan keadaan perpo­litik­an serta strategi politik. Sebe­narnya any time rotasi bisa saja terjadi kok.

Anda ditempatkan di Komisi IV dan menjadi ketua Fraksi MPR, apa yang akan Anda la­kukan?

Saya akan bekerja secara pro­fe­sional saja dan kita akan ber­da­yakan empat pilar karena itu sa­ngat penting untuk dikerjakan. Em­pat pilar bagi saya adalah se­ba­gai perekat negara dan mem­per­kuat falsafah kebangsaan. Jadi, tugas saya di MPR adalah ba­gaimana melakukan tugas ke MPR-an dikerjakan dengan baik. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA