WAWANCARA

Komjen Nanan Soekarna: Kalau Ada Peluang Jadi Cagub Jabar, Apa Heryawan Mau Dampingi Saya

Selasa, 22 Mei 2012, 08:48 WIB
Komjen Nanan Soekarna: Kalau Ada Peluang Jadi Cagub Jabar, Apa Heryawan Mau Dampingi Saya
Komjen Nanan Soekarna

RMOL. Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Nanan Soekarna belum memberikan kepastian mengenai kesediaannya ikut Pilkada Jawa Barat.

Padahal Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah menya­takan kesiapannya jika Nanan disandingkan sebagai calon Wa­kil Gubernur Jabar.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa tanggapan Anda atas ta­waran itu?

Terimakasih atensi beliau. Ka­lau ada peluang saya menjadi ca­lon gubernur,  apakah beliau juga bersedia mendampingi saya.

Bagaimana sikap tegasnya?

Mengenai maju mundurnya tergantung apakah saya diperlu­kan atau dibutuhkan. Apakah rakyat Jabar mendukung saya.

Kalau untuk kemajuan Jabar, silakan pilih yg terbaik. Bila ada yang lebih baik ya jangan pilih saya.


Kalau Anda mendapat ba­nyak dukungan, itu bagai­mana?

Lho kan perlu dukungan selu­ruh masyarakat Jabar. Apakah mereka mendukung saya atau bagaimana.

Kalau didukung be­rapa besar, kan kalo independen harus ada 1,3 juta jiwa yang du­kung. De­ngan kumpulkan KTP. Tapi ja­ngan ktp tipu tipu he-he-he...

Kalau saya dipaksa oleh ma­sya­rakat Jabar untuk mengabdi berbakti dan berkorban sebagai amanah, ya saya siap


Apa benar tim Anda sudah mulai bergerak untuk mende­kati Partai  Gerindra?

Wah saya tidak punya tim. Mung­kin inisiatif mereka sen­diri ya.


Apa Anda  mau diusung par­tai Gerindra?

Silakan tanyakan mereka ya.


Bukankah  tim Anda  sudah mengambil formulir?

Bisa saja itu orang yang suka saya, sehingga dia ngambilin for­mulir. Tapi tidak ada saya nyuruh untuk ambil formulir.


Tegasnya Anda belum  men­calonkan ya?

Wah saya pribadi tidak. Mung­kin teman teman SD, SMP, SMA, masyarakat Jabar atau Bamus yang mencalonkan saya. Saya lihat tidak mudah tuh untuk jadi gubernur. Bila ya pun saya tidak mau terlibat dengan money poli­tic dan permasala­han kepartaian. Tidak juga mau menang karena itu. Sebab, saya lihat itulah pe­nyebab kesulitan memimpin di daerah atau pusat.


Apa mungkin dicalonklan tanpa duit?

Kalau bisa mencalonkan tanpa uang, tanpa karut-marut kepar­taian, silakan. Ya cagub itu habis uang banyak, nanti dia mencari uang lagi. Mendingan saya tidak usah kalau sistemnya seperti itu.


O ya, apa  Anda  tidak bisa men­­­calonkan diri sebelum mun­dur dari Wakapolri?

Lho ya boleh. Pada saat terpilih bisa mengundurkan diri.


Tahun depan pensiun ya?

Ya. Saya sudah kakek kakek nih, tahun depan 58 tahun, he-he-he. [Harian Rakyat Merdeka]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA