Menurut anggota Komisi III DPR dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat, konser artis nyentrik asal New York itu sebaiknya diatur, bukan dilarang. Sementara, penolakan sebagian elemen-elemen masyarakat terhadap penyelenggaraan konser Lady Gaga di Jakarta, bagi Martin, sebenarnya hal yang wajar.
"Itu adalah bukti demokrasi. Tidak ada yang aneh di penolakan ini. Sebab, tidaklah mungkin suatu kegiatan dalam negara sebesar Indonesia akan selalu disetujui oleh semua orang. Yang aneh disini adalah penolakan polisi untuk memberikan izin," kata Martin, beberapa saat lalu, Kamis (17/5).
Polda Metro malah mengancam akan membubarkannya kalau konser tetap diadakan. Sikap itu, menurut Martin lagi, menunjukkan polisi tidak mengerti apa yang harus dan pantas dikerjakannya. Akibatnya, Indonesia bagai bangsa kerdil dan penakut di mata negara lain.
"Bagaimana masuk akal konser berkelas dunia, yang tiketnya sudah dibeli oleh lebih 12. 000 turis asing ditolak izinnya oleh Polri," ucapnya heran. Dan tak heran pula, tambahnya, keputusan kepolisian diprotes oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena tidak sejalan dengan tekad memajukan pariwisata lokal.
[ald]
BERITA TERKAIT: