"Kalau Pak Marzuki yang ngomong, ya bisa kita maafkan dan mengerti, karena kualitas Marzuki hanya segitu-gitu aja, orang yang tidak terlalu pintar kita maafkan," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, usai diskusi di Rumah Perubahan 2.0, Komplek Duta Merlin, Jakarta, Selasa (8/5).
"Kecuali kalau yang ngomong orang-orang intelek seperti Din Syamsudin, Buya Syafii Maarif, kita tidak bisa maafkan mereka, harus dihukum," jelas dia.
Marzuki bisa jadi ketua DPR meski tidak pintar, masih kata Iberamsjah, hanya karena partainya berkuasa. "Memang orang Demokrat ada yang pintar?" ungkapnya sambil tertawa.
Menurutnya, perkataan Marzuki Alie tidak perlu diperpanjang atau digugat karena alur logika Marzuki berbeda dengan orang lain.
"Alurnya tidak mengambil data empiris dulu, generalisasi kemudian menarik kesimpulan, tapi dia langsung
nyerocos duluan saja," tutup Iberamsjah.
Ketua DPR Marzuki Alie sudah
meluruskan pernyataannya yang menuduh alumni UI dan UGM banyak menjadi koruptor. Menurut Marzuki, pernyataannya telah dipotong sehingga berbunyi tendensius dan seolah memojokkan UI dan UGM.
Dijelaskan Marzuki, dalam acara 'Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di kampus UI, Depok, kemarin siang, dirinya menyatakan bahwa pejabat-pejabat yang korupsi adalah orang berpendidikan. Mereka berasal dari berbagai universitas terkenal di Tanah Air.
[ald]
BERITA TERKAIT: