MAY DAY

Megawati Terus Bawa-bawa Nama Bung Karno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 03 Mei 2012, 15:52 WIB
Megawati Terus Bawa-bawa Nama Bung Karno
megawati soekarnoputri
RMOL. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampaknya terus membawa-bawa nama proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno, dalam setiap kali menyampaikan pidato, termasuk hari ini pada saat dia menyampaikan pidato tentang Hari Buruh, yang diperingati seriap setiap 1 Mei dan jatuh dua hari lalu.

"Bung Karno pernah berkata ketika beliau berjuang, 'Kepada siapa sebenarnya kita berpihak?' Bung Karno menjawab sendiri. 'Yaitu kita berpihak pada rakyat'," ujar Mega di halaman kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta (Kamis, 3/5).

Hal itu dikatakan Mega karena apa yang dinginkan kaum buruh selama ini belum terpenuhi. Akhirnya buruh mengorganisasi diri dan membentuk serikat. Pembentukan serikat ini memperlihatkan bagaimana nasib kaum buruh. "Sebagai pekerja, mereka mempunyai tempat bekerja yang harus memperhatikan mereka," ungkapnya.

Mega mengaku mengikuti peringatan buruh kemarin. Para buruh memperlihatkan militansi dan harapan mereka.  "Saya bangga, sekian hari, nasib buruh semakin baik, dengar berserikat untuk memperjuangkan nasib mereka," jelasnya.

Menurutnya, serikat buruh memang harus bersatu dan terus menyuarakan apa yang menjadi tuntutan. "Apa yang saya dengar, Rp2 juta upah buruh layak dengan kondisi sekarang, tanpa implementasi itu gimana?" katanya mempertanyakan.

Mega menegaskan, Indonesia merdeka, bukan membuat budak di negeri sendiri. Karena itu, dia kembali memotivasi agar kaum buruh membuktikan bahwa kita bisa mandiri, dengan mengetahui hak dan kewajibannya. Dia heran, negeri ini kaya raya, tapi kenapa rakyatnya miskin.

"Waktu saya presiden, kalaupun banyak yang demo dan pesimis, waktu itu saya buat Sistem jaminian nasional. Dan waktu itu, sewaktu (saya) presiden, dan DPR menggolkan. Sekarang, dengan tuntutan ini, pemerintah, pengusaha dan buruh harus duduk bersama. Pemerintah seharusnya menjadi mediasi bukan intervensi," tegasnya.

Terakhir dia menegaskan, PDI Perjuangan, tidak hanya berjuang bersama buruh. Tapi juga bersama dengan semua kalngan masyarakat, seperti nelayan, petani. Acaa yang dihadiri ribuan pekerja dari sejumlah wilayah ibukota itu  dihadiri juga Sekjen Tjahjo Kumolo, Ketua DPP Ribka Tjiptaning, petinggi partai moncong putih, vokalis pekerja di DPR Rieke Diah Pitaloka, Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga  serta puluhan pimpinan elemen serikat pekerja.  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA