Menteri Endang: Hidup Saya Penuh Kebahagian...

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Rabu, 02 Mei 2012, 22:52 WIB
Menteri Endang: Hidup Saya Penuh Kebahagian...
endang RS/ist
rmol news logo Di tengah penyakit yang menderanya, dua pekan sebelum meninggal dunia Endang Rahayu Sedyaningsih masih sempat membagi pengalaman dalam menghadapi kanker.

Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu meninggal dunia karena kanker paru-paru stadium 4 yang dideritanya. Endang menghembuskan nafas terakhir di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu siang tadi (2/5) sekitar pukul 11.41 WIB. Ia akan dimakamkan hari Kamis besok (3/5) di San Diegp Hill, Karawang, Jawa Barat. Adapun hingga malam ini jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka, Jalan Pendidikan Raya III, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Hingga malam ini, salah satu pesan terakhir Endang beredar melalui pesan pendek BlackBerry. Pesan itu diambil dari sambutan Endang selaku Menteri Kesehatan RI dalam menyambut buku Berdamai dengan Kanker. Disebutkan bahwa pesan itu ditulis Endang pada tanggal 13 April lalu.

Berikut adalah penggalan dari sambutan Endang tersebut:

SAYA sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya "Why me??"

Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini : hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan.

"So… Why not?"

Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kenker paru? Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya. Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik.

Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur. Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan .... jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA