"Hasilnya berbeda-beda," ungkap Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi kepada Rakyat Merdeka Online siang ini (Rabu, 2/5).
Agar tidak terjadi kebingungan publik dan agar tidak jadi syak wasangka terhadap pollster secara keseluruhan, ada baiknya seluruh pollster yang sudah berani merilis temuannya, juga berani tampil buka-bukaan soal data mentah, instrumen, dan alat bantu surveinya secara bersama-sama. "Ini penting sekali agar masyarakat tidak dibingungkan," jelasnya.
Hal ini penting, sambung Hasan, apalagi saat ini tak ada asosiasi pollster yang kredibel dan berwibawa. Makanya, salah satu jalan keluar yang bisa ditempuh adalah memanelkan seluruh pollster yang sudah merilis hasil. "Uji publik pertama kali dimulai dengan keberanian untuk buka-bukaan data, harus transparan," ungkap Hasan.
"Saya yakin pollster-pollster ini butuh nama baik dan kredibilitas. Jika merasa tidak ada masalah dengan metodologi, instrumen, maupun data mentahnya, harusnya semua berani tampil bareng mempresentasikan hasil masing-masing," tantang Hasan.
Dalam acara itu, sambung Hasan, sesama pollster bisa berdebat dan saling koreksi. Dan biarkan publik menilai mana pollster yang layak dipercaya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: