Ketidakpuasan masyarakat tergambar dari survei yang digelar Political Research Institute for Democracy (Pride) Indonesia.
"Tentu. Secara logika dan secara logika statistik sangat berpengaruh. Ketika masyarakat tidak puas, maka dia akan memilih calon yang bisa memuaskan mereka," kata peneliti Pride Indonesia Agus Sumarto kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 24/4).
Berdasarkan survei Pride, elektabilitas Fauzi Bowo hanya 30 persen. Menurutnya, hal itu masuk akal.
"Yang 30 persen itu adalah (suara) mereka yang puas dengan kinerja Fauzi Bowo. (Tapi) ketika kita rata-ratakan jumlah total masyarakat (Jakarta), tidak puas," jelasnya.
Bagaimana elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta lainnya?
"Ya, sebenarnya ada calon lain. Tapi kita tidak begitu konsen dengan yang lain. Karena akhir Februari, calon belum muncul ke permukaan," jawabnya. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: