SISTEM KENEGARAAN

Presiden Kuat, Tapi Jangan Abaikan Parlemen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 23 April 2012, 13:57 WIB
Presiden Kuat, Tapi Jangan Abaikan Parlemen
presiden sby
RMOL. Tidak ada yang bisa mengklaim bahwa sistem presidensial yang terbaik dibanding sistem parlementer. Begitu juga sebaliknya. Pasalnya, ada banyak negara mengadopsi sistem parlemen dan cocok. Pun demikian sebaliknya.

"(Sementara) Portugis, menggabungkan presidensial dan parlementer. Portugis negara maju di Eropa," ujar Ketua Tim Kerja Sosialisasi MPR RI Agun Gunandjar Sudarsa dalam dialog Dialog Pilar Negara dengan tema "Presidensiil Vs Multi Partai Dalam Bingkai Konstitusi" di Ruang Perpustakaan MPR RI, Busantara IV, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (Senin, 23/4).

Sementara Indonesia, jelas Agun, menganut sistem pemerintahan presidensial, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Karena itu, keberadaan Presiden sangat kuat.

"Tapi jangan parlemen itu diabaikan. (Karena) saya tidak percaya kalau parlemen itu mengganggu presiden," sambung politikus Golkar ini. Namun, dia mengungkapkan, ada yang lucu dalam praktik sistem presidensial di Indonesia. Yaitu, pada saat MPR mengangkat dan menjatuhkan Presiden, semasa Abdurrahman Wahid. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA