Terlepas apakah nama-nama menteri baru untuk menggantikan menteri dari PKS sudah ada di saku Presiden SBY atau tidak, yang pasti saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk dilakukan reshuffle kabinet.
"Kesan yang muncul, reshuffle dilakukan berdasarkan faktor-faktor politik. Sementara berkalai-kali SBY mengatakan reshuffle berdasarkan kinerja," kata pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, sesaat lalu (Kamis, 5/4).
Inilah yang kemudian, lanjut dia, membuat SBY berada dalam posisi dilematis, apakah mempertahankan PKS di koalisi, termasuk mempertahankan menteri-menterinya di kabinet, atau sebaliknya.
"SBY makin galau, dilema memutuskan PKS di dalam atau di luar," imbuh Burhan.
Sejauh ini beredar kabar di sejumlah elit kalau tiga pengganti menteri dari PKS sudah ada. Politisi Demokrat Roy Suryo kabarnya diplot menggantikan Menkominfo Tifatul Sembiring, mantan Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah menggantikan Mentan Suswono, dan politisi PKB Marwan Djafar menggantikan Mensos Salim Assegaf.
[dem]
BERITA TERKAIT: