Partai Keadilan Sejahtera menyesalkan sikap Presiden SBY yang tidak merespons surat yang mereka layangkan. Dalam surat itu, PKS menawarkan tiga opsi terkait naik atau tidaknya harga BBM."Sangat disayangkan surat kami tidak direspons. Ditambah lagi opsi kami yang di paripurna tidak diindahkan," kata Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (3/4).
PKS memberikan tiga alternatif kepada pemerintah lewat surat tersebut. Yaitu, harga BBM tidak dinaikkan; menerapkan BBM bersubsidi dengan 2 harga; menaikkan BBM bersubsidi tapi hanya Rp500 per liter.
Sedangkan dalam rapat paripurna, PKS mengusulkan pemerintah bisa menaikkan harga BBM apabila besaran angka selisih harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sebesar 20 persen. Meski mengusulkan opsi 20 persen, PKS ujungnya menolak kenaikan harga BBM.
Mahfudz Siddiq melanjutkan, partainya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu yang penting kepada Partai Demokrat sesudah mereka menolak menyatakan penolakan kenaikan harga BBM. Namun hal itu tidak jadi sampaikan sebab kader partai berkuasa itu kadung banyak berkomentar.
"Kalau mungkin (Demokrat) tidak ribut, kita akan menyampaikan sesuatu," imbuhnya.
Apa sesuatu yang akan disampaikan itu?
"Kalau disampaikan, nggak sesuatu lagi namanya," elak Mahfudz. [zul]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: