Demikian disampaikan Menko Polhukam
Djoko Suyanto di kantornya saat jumpa pers, Jumat dinihari (30/3).
"Khusus di beberapa kota terjadi bentrok cukup keras dengan mahasiswa. Sampai kemarin masih dapat dikelola dengan baik," ujarnya.
Sampai sore kemarin (29/3), kata Djoko, masih bisa terkendali kecuali di Makassar dan kawasan Salemba, Jakarta.
"Kegiatan unjuk rasa sudah lewati batas waktu. Peraturannya harus bisa selesai 18.00 WIB. Aparat selalu persuaisif agar tak terjadi gesekan yang tak perlu . Tetapi yang terjadi blokade pembakaran ban," ucapnya.
Khusus di kawasan Salemba, juga terjadi kerusuhan. Ada pos polisi yang dibakar dekat kampus YAI. Kapolsek Senen di lapangan terkena lemparan batu dan dirawat di RSCM. Massa juga membakar mobil petugas.
"Dari dinamika itu tiba-tiba muncul berita lewat SMS. Saya sangat prihatin isu yang beredar di media sosial dan TV bahwa seolah terjadi penembakan mahasiswa dan ada yang tewas. Berita ini sama sekali tidak benar. Ini sengaja diedarkan orang tak bertanggungjawab yang tak ingin lingkungan aman dan terlindungi aparat," paparnya.
Djoko mengatakan, presiden merasa perlu pemerinta mengklarifikasi kabar miring itu.
"Benar di Salemba ada satu satpam dan enam demonstran kena serpihan gas air mata," terang dia.
Dia pun memohon media massa membantu menyebarkan info yang tidak provokatif.
"Media berperan penting untuk rasa damai dan sejuk bukan nada provolasi yang tak benar," tandasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: